Find Us On Social Media :

Maksimalkan Fitur Wide Angle Ponsel untuk Menceritakan Indonesia

By Trisna Wulandari, Rabu, 10 April 2019 | 16:45 WIB

 

Ada 95 juta foto yang terupload ke internet tiap harinya, sebagian besar diupload melalui smartphone.

Bayangkan, peran foto hari ini jika dimanfaatkan untuk mengirimkan pesan kebaikan merawat bumi dan Indonesia.

Karena itulah, muncul kompetisi dan pameran foto yang bernapaskan semangat membawa pesan baik tentang Indonesia lewat karya foto berkualitas.

Pekan ini contohnya, pameran foto “Indonesia Bercerita” digelar di area Food Society Kota Kasablanka.

Pameran yang berlangsung selama 9-14 April 2019 ini memamerkan karya foto 20 finalis dan juara kompetisi foto Go Wider Go Up yang dihelat National Geographic Indonesia dan vivo.

Baca Juga : Cek Dulu Sebelum Beli, Ini Spesifikasi Vivo V15 yang Dibekali Kamera Selfie 32 Mp

Uniknya, kesemua foto yang dipamerkan wajib menggunakan fitur wide angle alias lensa sudut lebar.

Semula, peserta dipersilakan untuk mengirimkan karya hingga 21 Maret 2019.

Dari 7.795 karya yang terkumpul, terseleksi 20 finalis yang kemudian diberi tantangan untuk menangkap momen terbaik di kota masing-masing.

Tantangan kedua yakni momen tersebut harus diabadikan dengan fitur wide angle pada AI triple camera smartphone vivo V15 yang rilis Maret 2019.

Wide angle  alias sudut lebar memungkinkan kita menangkap area yang luas dalam satu foto.

Baca Juga : Menakjubkan, Inilah 10 Pemandangan Alam di Dunia yang Sulit Kita Percaya Beneran Nyata

 

Dengan kelihaian menimbang momen, muatan cerita, komposisi, pencahayaan, dan aspek fotografi lainnya, fitur wide angle dapat dimanfaatkan menjadi karya foto yang ciamik.

Kepandaian meramu foto tersebut yang membuat Afandi Teguh Afriyanto dari Sleman sukses meraih juara I kompetisi fotografi ini, disusul Adie Wiratmo dari Sidoarjo, dan Jeffry Hanafiah dari Sleman.

Karya ketiganya bersama 17 finalis lain diseleksi oleh para juri, yaitu fotografer senior Kompas Arbain Rambey, Editor in Chief National Geographic Indonesia Didi Kaspi Kasim, dan GM for Digital & Partnership vivo Mobile Indonesia Fachryansyah Farandy.

Karya Afandi yang bertajuk Merajut Asa di Kala Senja memotret sosok nelayan Waduk Selorejo yang tengah membetulkan jala di sore hari.

Karya ini dipilih para juri karena kemampuan Afandi memaksimalkan wide angle untuk merangkum kisah sang nelayan sehari-hari dan keapikan pemandangan Indonesia di latar foto.

Baca Juga : Kehidupan Primitif Suku Asli Amazon Terungkap Lewat Foto-foto Ini, Sungguh Menakjubkan

Dengan demikian, tidak hanya pemandangan yang dapat ditangkap, namun juga ada cerita yang dikisahkan.

Keapikan foto ini dimaksimalkan dengan penentuan waktu yang tepat, memaksimalkan fitur jarak dekat, menampilkan lanskap, menangkap sosok subjek yang bercerita lewat sepotong aktivitas.

Ditambah lagi, cahaya memikat muncul dengan mengambil foto dalam suasana low light  lewat fitur dual pixel sensor vivo, sehingga muncul efek dramatis seperti diambil dengan kamera profesional.

Kemampuan ultra wide angle pada kamera smartphone mengeliminasi jarak kita dengan subjek foto.

Fitur ini memudahkan pengguna untuk menangkap momen, terutama untuk yang suka berjalan-jalan, membuat konten, dan foto jurnalistik.

Baca Juga : Pria Ini Berhasil Ungkap Identitas Aslinya Setelah Melihat Foto Masa Kecilnya di Situs Orang Hilang

Seperti karya ke-20 finalis yang menangkap momen aktivitas, pemandangan, dan keseharian unik dan menarik yang tersebar di tiap kota di Indonesia, tanpa terganggu sudut pengambilan foto yang sempit.

“Harapannya, semua bisa terinspirasi dan digunakan untuk Indonesia yang lebih baik,” kata Didi.

Eksperimen Jajal Wide Angle

Untuk memaksimalkan fitur wide angle, ada beragam eksperimen dan strategi yang bisa dicoba.

Pertama, coba gaya street photography.

 

Ambil foto di sepetak area sempit di tengah pasar atau di pinggir jalan.

Masukkan beberapa subjek dalam satu foto atau satu subjek dengan beberapa orang sebagai latar belakang.

Elemen yang kaya di latar belakang memungkinkan foto untuk lebih bercerita dibandingkan dengan lensa standar.

Tidak butuh waktu lama untuk menyadari bahwa fitur wide angle juga memungkinkan kita memasukkan banyak objek atau mengambil latar belakang utuh tanpa terpotong.

Kedua, coba bereksperimen dengan lanskap.

Baca Juga : Keindahan Wae Rebo, Desa di Atas Awan dengan Warga yang Penuh Kehangatan

Tidak perlu ditanyakan lagi keindahan lanskap Indonesia, lebih-lebih saat ditangkap lensa.

Namun jika tak ada waktu jalan-jalan, jangan khawatir.

Tidak harus berjalan-jalan ke tempat indah, sorotan matahari yang kita temui di balkon rumah atau kantor saat senja pun bisa jadi pemandangan mewah yang apik untuk diabadikan.

Ketiga, coba urban photography.

Penampakan gedung besar, tinggi menjulang, bisa ditangkap dengan wide angle tanpa harus terpotong.

Baca Juga : Inilah Desain Gedung Pencakar Langit Terpanjang di Dunia Berbentuk Huruf U yang Sedang Dirancang di New York

Efek dramatis besar, tinggi, dan uniknya arsitektur gedung juga muncul karena wide angle menonjolkan dan mendistorsi objek foto.

Efek distorsi dan dramatis ini bisa dimunculkan dengan bereksperimen dan mengganti-ganti sudut pengambilan foto, misalnya dari bawah.

Maksimalisasi fotografi di ponsel juga diulas dalam diskusi smartphone photography di penghujung rangkaian pameran “Indonesia Bercerita” pada 14 April 2019 bersama ketiga juri.