Advertorial
Intisari-Online.com - Seperti sejumlah kelompok etnis lain di Timur Tengah, seperti Kurdi, suku Druze tinggal di beberapa negara yang berbeda.
Mereka dipisahkan oleh perbatasan yang ditarik setelah pecahnya Kekaisaran Ottoman pada awal 1920-an.
Tetapi tidak seperti Kurdi, yang sebagian besar Muslim, Druze adalah kelompok agama dan etnis yang unik.
Tradisi mereka berasal dari abad ke-11 dan memasukkan unsur-unsur Islam, Hindu, dan bahkan filsafat Yunani klasik.
Baca Juga : Kisah Adik Sultan Brunei, Gemar Foya-foya dan Kencani 40 Wanita Hanya untuk Selir
Saat ini, 1 juta lebih anggota komunitas ini hidup terutama di Suriah dan Lebanon dan, pada tingkat lebih rendah, di Israel dan Yordania.
Di Israel, Druze adalah komunitas erat yang aktif dalam kehidupan publik.
Sebagian besar mereka tinggal di wilayah utara Galilea, Karmel dan Dataran Tinggi Golan.
Berikut adalah lima fakta tentang Druze di Israel:
Baca Juga : Salmafina Sunan Ingin Mencari Donor Sperma: Inilah Risiko Melakukan Donor Sperma
1. Perasaan sebagai anggota yang kuat
Sembilan dari sepuluh Druze Israel mengatakan mereka memiliki perasaan yang kuat untuk menjadi bagian dari komunitas Druze.
Bahkan sekitar jumlah yang sama (93%) mengatakan mereka bangga menjadi Druze.
Tapi saat ditanya identitas Deuze itu apakah didapat karena agama, budaya atau leluhur, 8 dari 10 mengatakan karena leluhur atau budaya.
Sebagai perbandingan, lebih banyak orang Kristen Israel (31%) dan Muslim Israel (45%) mengatakan menjadi Kristen/ Muslim terutama masalah agama bagi mereka.
Baca Juga : Bukan Lemah Jantung, Ini Kondisi Ketika Telapak Tangan Anda Selalu Basah Karena Berkeringat
2. Jarang menikah lintas agama
Dalam survey, kurang dari 1% Druze Israel yang menikah mengatakan mereka memiliki pasangan atau pasangan dari luar agama mereka.
Bagi Druze khususnya, kurangnya perkawinan antaragama ini mungkin juga merupakan cerminan dari sejarah komunitas.
Sejak didirikan pada abad ke-11, tradisi Druze secara resmi ditutup untuk orang luar.
Sejak larangan itu, populasi Druze terus ada hanya berdasarkan kelanjutan dari generasi sebelumnya.
3. Druze sangat menekankan filsafat dan kemurnian spiritual
Hampir semua Druze (99%) percaya pada Tuhan, termasuk 84% yang mengatakan mereka benar-benar yakin dengan kepercayaan mereka.
Tetapi tidak ada hari suci yang ditetapkan, liturgi reguler atau kewajiban untuk ziarah, karena Druze dimaksudkan untuk terhubung dengan Tuhan setiap saat.
Tradisi Druze juga menghormati beberapa "mentor" dan "nabi," termasuk Yitro dari Midian (ayah mertua Musa), Musa, Yesus, Yohanes Pembaptis dan Nabi Muhammad.
Beberapa filsuf dan orang-orang berpengaruh lainnya juga sangat dihormati oleh Druze, termasuk Socrates, Plato, Aristoteles, dan Alexander Agung.
Baca Juga : Termasuk Israel, Ini 5 Negara yang Tak Akan Pernah Dikunjungi Ratu Elizabeth II, Alasannya?
4. Aktif dalam kehidupan publik dan runduk pada wajib militer
Faktanya, selama lebih dari empat dekade, militer Israel memiliki unit infantri Druze utama yang disebut Herev, atau batalion pedang.
Ini berbeda dengan orang Arab Israel, yang dibebaskan dari dinas militer.
Wanita Druze tidak diharuskan untuk melayani.
5. Memiliki pandangan serupa tentang solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina
Sementara 42% dari Druze mengatakan suatu cara dapat ditemukan bagi konflik Israel-Palestina agar mereka dapat hidup berhimpunan secara damai.
51% Muslim, 45% Kristen, dan 43% Yahudi juga mengambil pandangan ini.
Hanya 18% dari Druze yang mengatakan bahwa solusi dua negara bukan pilihan yang layak.
Baca Juga : Sekolah Ini Mengganti Hukuman dengan Meditasi, Hasilnya Sungguh Menakjubkan