Advertorial

Bukan 12, Suku Israel Sebenarnya Hanya 11, Temuan Kontroversial Sebut Suku Dan Bukan Keturunan Yakub

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Ade S

Tim Redaksi

Yakni fakta bahwa salah satu dari 12 suku Israel, suku Dan, mungkin adalah prajurit Aegean (Yunani).
Yakni fakta bahwa salah satu dari 12 suku Israel, suku Dan, mungkin adalah prajurit Aegean (Yunani).

Intisari-Online.com - Penemuan arkeologis berusia tiga ribu tahun yang terungkap di Tel Dan, Israel utara, menunjukkan fakta baru.

Yakni fakta bahwa salah satu dari 12 suku Israel, suku Dan, mungkin adalah prajurit Aegean (Yunani).

Dengan kata lain, Samson dan orang Israel kuno lainnya kemungkinan juga keturunan Yunani.

Baca Juga : Tambahkan Kebaikan Oats di Menu Favoritmu dan Menangkan Hadiah Jalan-jalan ke Bangkok!

Suku dan mungkin bukan Suku Israel

Menurut temuan arkeologis, orang Dan mungkin bukan keturunan darah Israel.

Sebaliknya, mereka sepertinya berasal dari tentara bayaran yang disewa dari Yunani kuno (khusus Aegean) dan Suriah oleh penguasa Mesir Kanaan untuk menjaga ketertiban.

Sesuai dengan Alkitab, setelah orang Israel menyerbu dan menguasai Kanaan, mereka membagi tanah di antara suku-suku Israel, tapi tidak termasuk suku Dan.

Kecewa dengan ketidakadilan seperti itu, orang Dan memutuskan untuk pergi ke utara, dan menaklukkan kota Lais.

Setelah kemenangan mereka, mereka membangun kembali kota dan menamainya kembali.

Temuan yang menghidupkan kembali debat lama

Apakah orang-orang Dan adalah suku Israel yang diabaikan oleh suku-suku setempat?

Mungkinkah mereka keturunan Denyen, sekelompok orang yang digambarkan orang Mesir sebagai Bangsa Laut?

Baca Juga : Inilah 5 Teknologi Canggih yang Tengah Dirancang Israel

Atau mungkin mereka ada hubungannya dengan Danaoi, salah satu suku Yunani?

Penemuan di Tel Dan menunjukkan kemungkinan-kemungkinan itu.

Kota Dan dibangun di gundukan dekat bagian selatan Gunung Hermon, gunung tertinggi di Dataran Tinggi Golan.

Pada tahun 2000 SM, kota itu menjadi sangat luas dikelilingi oleh benteng-benteng besar, yang disebut Laish.

Pada Zaman Perunggu Akhir, Laish telah membangun hubungan dagang yang luas dengan negara-negara dan kota-kota pesisir di seluruh Mediterania timur, termasuk Sidon dan Tirus di utara, Mesir di selatan, sebagian besar bagian Yunani.

Temuan Arkeologis menghadirkan pengaruh Yunani

Penemuan sebuah makam yang dibangun dengan batu-batu kasar menunjukkan hubungan antara Laish dan wilayah Yunani di Aegea.

Selain itu, di dalam makam para arkeolog menemukan ratusan keramik.

Menurut analisis kimia, keramik-keramik itu dibuat di negara-kota Yunani Argos, pusat kebudayaan Mycenaean selama Zaman Perunggu.

Penggalian di Tel Dan dimulai pada tahun 1966 dan selesai pada tahun 1999 di bawah kepemimpinan Avraham Biran, seorang arkeolog Israel.

David Ilan dari Hebrew Union College, orang yang memulai kembali penggalian di daerah itu, setelah memeriksa temuan lama dan baru, ia menyarankan bahwa suku Dan mungkin bukan dari Israel.

Orang dari suku Dan yang terkenal adalah Samson, arketipe yang sangat penting dari seorang pahlawan Yunani.

Penemuan di Tel Dan juga menggambarkan unsur-unsur dari Suriah, Mesir, Siprus, dan Aegean.

Baca Juga : Meski Unit Tertua, Intelijen Israel Tak Akan Berdaya Tanpa Skuadron 'Unta Terbang', Apa Keunggulannya?

Artikel Terkait