Advertorial

Kisah Mansa Musa, Orang Terkaya Dunia Saat Mendapatkan Kekayaannya dan Kehilangan Hartanya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Bahkan pengeluaran karena kedermawaan yang tak terkendali itu, pada akhirnya menyebabkan penurunan harta kerajaannya.
Bahkan pengeluaran karena kedermawaan yang tak terkendali itu, pada akhirnya menyebabkan penurunan harta kerajaannya.

Intisari-online.com - Berbicara soal orang-orang kaya di dunia, tampaknya nama Mansa Musa adalah orang terkaya yang belum tertandingi hingga saat ini.

Bahkan orang terkaya dunia saat ini Jeff Bezos dengan kekayaan 131 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp2.158 triliun, angka tersebut belum ada apa-apanya dengan kekayaan Musa.

Mengutip Time melaluiDaily Mirror pada Minggu (7/4/2019), Musa adalah penguasa Mali pada abad ke-14 yang digambarkan lebih kaya dari siapapun yang pernah hidup di muka bumi ini.

Dia memiliki kekayaan jauh lebih besar daripada orang terkaya dalam sejarah, Kaisar Romawi Agustus Caesar.

Baca Juga : Ini 7 Makanan Terbaik untuk Jantung Kita, Termasuk Buah Alpukat

Meski begitu kaya raya, para sejarawan mengatakan bahwa dia juga terlalu dermawan pada orang-orang yang ditemuinya.

Bahkan pengeluaran karena kedermawaan yang tak terkendali itu, pada akhirnya menyebabkan penurunan harta kerajaannya.

"Bayangkan sebanyak emas yang Anda pikir bisa dimiliki manusia, dan digandakan itu diberikan pada semua orang yang dilihatnya," kata Rudolf Ware, profesor sejarah di University Michigan.

Musa menjadi penguasa Mali menggantikan Abu-Bakr II yang kehilangan takhta, pada tahun 1312, yang menghilang ketika melakukan perjalanan laut di tepi Samudra Atlantik.

Kemuidan, Musa mewarisi kerajaan yang ditinggalkan pada saat negara Eropa sedang terjadi perang saudara dan kekurangan sumber daya.

Pada saat itu, Mali diberkahi dengan sumber daya alam yang menguntungkan terutama adalah emas.

Di bawah pemerintahan Musa, negeri itu tumbuh hingga tiga kali lipat, dan masyarakatnya hidup makmur.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Salah satu sumber kekayaanya adalah dari 24 kota termasuk pusat perdagangan penting di Timbuktu.

Saking kayanya kaisar Mali ini menyumbang setengah dari emas Dunia Lama.

"Sebagai penguasa Musa memiliki akses yang hampir tidak terbatas ke sumber kekayaan yang paling bernilai pada abad pertengahan," kata Kathleen Bickford Berzock, spesialiasai seni Afrika.

"Pusat-pusat perdagangan utama yang berdagang emas dan barang-barang lainnya juga berada di wilayahnya, dan dia mengumpulkan kekayaan dari perdagangan ini," lanjutnya.

Baru pada tahun 1324 dunia luar melihat kekayaan raja yang menakjubkan.

Setelah kekayaannya terus meningkat, Musa pernah melakukan perjalanan ke Mekkah yang paling terkenal dalam sejarah.

Dia melewati Kairo, Mesir dengan rombongan berisi 12.000 wanita budak yang mengenakan gaun brokat dan sutra Yaman.

Serta bersama karavan yang berisi total 60.000 orang, dan semuanya berangkat menuju kota suci Mekkah untuk ibadah haji.

Pada saat melewati Kairo, Musa melihat orang-orang menyambutnya di jalan, kemudian dia menyebarkan emas yang dibawanya kepada orang-orang tersebut.

Akibatnya, harga emas di Mesir jatuh, dan mengakibatkan keruntuhan ekonomi negara tersebut. karena semua orang memilikinya.

Bahkan butuh waktu selama 12 tahun untuk membalikan perekonomian Mesir, pasca kejatuhan harga emas tersebut.

Mengetahui hal itu, Musa juga membantu perekonomian Mesir, yaitu ketika dia pulang dari Mekkah dia membeli kembali emas yang di bagikan itu dengan suku bunga yang lebih tinggi.

Baca Juga : Senjata Pasukan Terakota Berusia 2000 Tahun Tetap Awet, Ilmuwan Kini Ungkap Misterinya

Kemudian, dikisahkan dalam perjalanan lain, Musa pernah membawa emas dan membagikannya ketika di jalan, namun emas itu habis sebelum perjalanan berakhir.

Tindakan itu kemudian dikritik oleh rakyatnya, bahwa dia telah menyia-nyiakan sumber daya yang bisa digunakan di dalam kerajaan.

Pengeluaran lain yang tak kalaha terkenal adalah, ketika Musa membayar seorang penyair dengan 200 kilogram emas yang jika dirupiahkan sekarang harganya 8,2 juta dolar amerika atau Rp116 miliar.

Keruntuhan ekonominya ditenggarai ketika dia meninggal pada usia 57, tahun 1337, kemudian dia mewariskan hartanya pada putra-putranya.

Namun mereka tidak bisa mengurusnya, hal itu menyebabkan keruntuhan ekonomi negara tersebut.

Kemudian, kedatangan penjajah Purtugis yang tertarik dengan harta dan kekayaan Malijuga menjadi penyebab utama keruntuhan Mali.

Meski demikian, keteranan dan kekayaan Mali masih melegenda hingga kini di mana ada mitos kota emas di ujung dunia.

Sebuah mercusuar bagi pemburu dan penjelajah kekayan Eropa.

Mansa juga memiliki peninggalan beberapa bangunan masjid unik yang masih berdiri hingga sekarang.

Baca Juga : Kisah Adik Sultan Brunei, Gemar Foya-foya dan Kencani 40 Wanita Hanya untuk Selir

Artikel Terkait