Perhatikan, Ini 6 Alasan Tersembunyi Mengapa Lemak Perut Anda Tidak Berkurang

Tatik Ariyani

Penulis

Mengurangi lemak di perut bisa menjadi langkah untuk menjaga kesehatan. Lemak di daerah perut dapat menyebabkan perkembangan penyakit serius.

Intisari-Online.com - Mengurangi lemak di perut bisa menjadi salah satu langkah untuk menjaga kesehatan pribadi Anda.

Sejumlah besar lemak di daerah perut dapat menyebabkan perkembangan penyakit serius.

Mereka termasuk diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.

Namun sayangnya, terkadang tidak mudah untuk menyingkirkannya.

Baca Juga : Muncul Gejala Baru DBD, Ternyata Sudah Tak Ada Lagi Bintik Merah di Kulit

Dan jika Anda telah melakukan segala upaya namun tak kunjung berhasil, mungkin ada alasan tersembunyi yang tak Anda ketahui.

Dilansir dari Bright Side, berikut 5 alasan tersembunyi mengapa lemak di perut Anda tidak berkurang:

1. Anda tidak tahu jenis lemak perut Anda

Baca Juga : Bukan Lemah Jantung, Ini Kondisi Ketika Telapak Tangan Anda Selalu Basah Karena Berkeringat

Jika Anda kesulitan mengurangi lemak perut, salah satu alasannya mungkin karena Anda memilih metode penurunan berat badan yang salah untuk perut Anda.

Ada 5 jenis obesitas perut yang disebabkan oleh berbagai alasan, dan masing-masing dari mereka memerlukan diet dan olahraga tertentu.

Jadi, penting untuk menentukan jenis lemak yang menumpuk di perut Anda untuk merencanakan penurunan berat badan yang tepat.

2. Obsesi dengan berat badan

Baca Juga : Pria Ini Derita Kanker Pankreas Stadium 3, Namun Dia Berhasil Sembuh Karena Cara ini

Anda harus menghentikan kebiasaan menimbang secara terus-terusan.

Obsesi terhadap berat badan dapat memperlambat proses penurunannya.

Setiap kali angka yang muncul pada skala berbeda dari hasil yang diharapkan, Anda menilai diri sendiri.

Baca Juga : Cara Licik China 'Menjajah' Negara-negara Lain: Beri Pinjaman yang 'Mustahil' untuk Dilunasi

Ini dapat menyebabkan pikiran negatif dan merusak suasana hati Anda.

Jadi, lebih baik menimbang diri sendiri hanya sekali seminggu dan mengambil angka sebagai informasi, bukan penilaian.

3. Mengikuti diet yang salah

Tubuh kita membutuhkan banyak elemen , vitamin, karbohidrat, dan bahkan lemak.

Baca Juga : Bukan Lemah Jantung, Ini Kondisi Ketika Telapak Tangan Anda Selalu Basah Karena Berkeringat

Jika Anda mengecualikan beberapa komponen bermanfaat ini, diet Anda dapat menyebabkan lebih banyak kerugian daripada manfaatnya.

Hanya makan sayur dan buah-buahan, serta makanan cepat saji dan sejumlah besar gula dan garam akan menyulitkan proses penurunannya.

Karena itu, penting untuk melacak diet Anda dan memperhitungkan kandungan yang Anda butuhkan.

4. Stres

Baca Juga : Cara Licik China 'Menjajah' Negara-negara Lain: Beri Pinjaman yang 'Mustahil' untuk Dilunasi

Stres adalah hal yang buruk, ia mempengaruhi diet dan kondisi emosional serta fisik Anda.

Selain itu, kadar hormon stres (kortisol) yang tinggi meningkatkan pembentukan lemak.

Gunakan setiap kesempatan untuk mengurangi stres: cobalah untuk lebih santai, jangan bekerja melebihi waktu normal, lakukan hobi atau bergaul dengan teman-teman.

Ketika Anda merasa santai, Anda memiliki motivasi lebih untuk kesuksesan baru dalam mengurangi lemak perut.

Baca Juga : Pandji Sebut Kucing Binatang Gembel: Sejak Kapan Kucing Bersahabat dengan Manusia?

5. Tingkat androgen yang tinggi

Terakhir tetapi salah satu alasan paling serius adalah sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Ini berarti tingginya tingkat hormon pria dalam tubuh wanita.

Ini mempengaruhi banyak fungsi organisme seperti gangguan menstruasi, masalah hamil, dan risiko diabetes.

Baca Juga : Kisah Pilu Bayi Hasil ‘Sewa Rahim’ yang Ditelantarkan Orangtua Kandungnya Karena Sandang Down Syndrome

Selain itu, PCOS mempengaruhi kenaikan berat badan.

Untuk mengetahui tingkat androgen, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter dan mengambil analisis.

Bagaimana dengan Anda? Apa saran yang bisa Anda berikan kepada orang yang sedang berusaha mengilangkan lemak perut?

Baca Juga : Meski Dianggap Menjijikan, Faktanya Wanita yang Menelan Sperma Berisiko Lebih Rendah Alami Keguguran

Artikel Terkait