Find Us On Social Media :

Dalam Hidup Perkawinan, Jangan Pernah Ucapkan 7 Kalimat Ini, Agar Tak Menyakiti Pasangan

By Katharina Tatik, Sabtu, 6 April 2019 | 07:00 WIB

Jangan pernah sakiti pasangan dengan kalimat-kalimat ini.

Intisari-Online.com – Dalam sebuah perkawinan, banyak toleransi yang harus kita perhatikan.

Seperti ketika berbicara dengan pasangan, meskipun kita sedang marah, tapi sebaiknya meredam diri agar tidak menyakiti hatinya.

Apa yang akan terjadi bila Anda  dengan mudahnya mengeluarkan kata-kata yang akhirnya menyakiti hatinya?

Maka, penting untuk mengingat kalimat apa saja yang tidak sebaiknya diucapkan.

Baca Juga : Viral Video Pasangan 'Lengket' Setelah Berhubungan Intim: Ini Penjelasan Medis Tentang Fenomena 'Gancet'

Komentar yang menyakiti hati bisa keluar begitu saja dari hati yang terdalam, namun pada kebanyakan kasus tak disadari bakal menyakiti.

Hal ini sangat perlu diperhatikan, terlebih jika kita berbicara dengan pasangan kita. Mengatakan sesuatu yang bisa mengganggu batin mungkin bukanlah maksudmu, namun Anda perlu memahami dampak di balik kata-kata tersebut.

"Mungkin kita bisa meminta maaf ketika salah bicara, namun jika kita secara rutin mengatakan itu kepada pasangan kita, ada hal lain yang harus kita perhatikan."

Begitu kata terapis klinis pernikahan dan keluarga berlisensi, Risa Ganel. Nah, untuk itu ada baiknya kita melihat beberapa kalimat yang sebaiknya dihindari.

Baca Juga : Berpacaran dengan Pria Berkursi Roda, Pasangan Ini Buktikan 'Cinta Mengalahkan Kekurangan Fisik'

Mengecilkan hati pasangan

Kalimat apa pun yang membuat pasangan Anda merasa diabaikan, diacuhkan atau dikecilkan juga bisa memberi dampak negatif terhadap kesehatan batin mereka.

Jadi, penting untuk membuat pasangan Anda merasa didengarkan. Terapis pernikahan dan keluarga berlisensi, Saba Harouni Lurie mengatakan, ketika kita tidak memvalidasi perasaan seseorang, mereka bisa merasa tidak percaya dengan hal-hal yang mereka hadapi.

Mereka juga akan mengalami kesulitan untuk lebih dekat dengan Anda lagi di kemudian hari karena mereka merasa Anda hanya akan mengecilkannya.

Baca Juga : Pentingkah Jarak Usia dalam Memilih Pasangan Hidup, Yuk Simak?

Maka, penting diingat bahwa ketika berpikir positif penting bagi beberapa orang, realitanya mereka yang bersamamu justru tengah berupaya keras untuk berpikir menjadi seseorang yang lebih positif.

Mereka mencoba menjadi apa yang Anda harapkan dan ucapkan, namun yang mereka hadapi lebih besar.

"Akan sangat membantu jika Anda memahami dan mendengar apa yang sedang mereka usahakan," ujar dia.

Meminta mereka melupakan

Baca Juga : Tak Bikin Malu, Justru Kebiasaan Kentut di Depan Pasangan Bisa Buat Hubungan Lebih Bahagia

Mengatakan kepada seseorang untuk melupakan apa yang mereka rasakan bukan hanya tidak membantu, namun juga mengesankan Anda semakin mengecilkan perasaan mereka dan membuat mereka semakin jauh darimu.

Sikap itu menunjukkan bahwa Anda tidak bisa diganggu dengan masalah mereka.

Menurut Ganel, pernyataan tersebut akan membuat pasangan Anda merasa tidak didukung dan tidak mendapatkan empati.

"Ini akan meningkatkan risiko kesehatan batin mereka, seperti depresi dan kecemasan," kata dia.

Baca Juga : Unik, Pasangan Ini Menikah dengan Maskawin Reksadana, 'Demi Generasi Berikutnya'

 Mengungkit masa lalu

Mengungkit masa lalu pasangan bisa menjadi berbahaya. Terkadang, hal ini bisa memberi dampak negatif yang nyata.

Terutama jika mereka memiliki trauma atau hal lainnya yang tidak ingin diingat kembali.

Konseling kaleidoskop, Nedra Glover Tawwab mengatakan, pasangan kita berbagi tentang hal hal yang membuat mereka rapuh.

Baca Juga : Tak Bikin Malu, Justru Kebiasaan Kentut di Depan Pasangan Bisa Buat Hubungan Lebih Bahagia

Namun, jangan mengingatkan kembali informasi atau menanyakan tentang hal yang sebelumnya mereka bagi secara tidak sengaja.

"Anda akan merasa topik tersebut membuat mereka tidak nyaman jika mereka menghindarinya atau menyangkal bahwa mereka pernah memberitahumu sesuatu," ujarnya.

Jika Anda menyadari pasanganmu terlihat menghindar dari percakapan tersebut, artinya, itu adalah tanda bahwa percakapan tersebut berpotensi membuat mereka merasa kesal atau memicu emosi negatif lainnya.

Itu tidak selalu berarti mereka tidak ingin membicarakannya, atau mereka tidak ingin melakukannya, namun pekalah seberapa besar mereka memang ingin membicarakannya.

Baca Juga : Ketika Pasangan Minta Cerai, Tapi Anda Tidak Mau, Ini yang Harus Anda Lakukan

Kategorisasi "selalu" atau "tidak pernah"

Ini akan membuat pasangan Anda merasa mereka terhenti pada sebuah pola perilaku tertentu.

Terapis pernikahan dan keluarga tersertifikasi, Carrie Krawiec menjelaskan, komentar-komentar seperti itu akan membuat pasangan merasa diremehkan, dikritik berlebihan, atau bahkan dituduh.

Krawiec mengatakan, hal itu lebih seperti menyerang karakter seseorang dan kekerasan terhadap batasan pribadi.

Baca Juga : Pasangan Suami Istri Inggris Ini Mendadak Kaya Setelah Temukan Harta Sultan India di Lotengnya

"Sikap itu seperti melakukan stereotype terhadap seseorang. Ini sama dengan kekerasan terhadap batasan pribadi sebab Anda tidak benar-benar bisa tahu tentang pengalaman seseorang," ujar dia.

Menggunakan istilah penyakit mental

Menggunakan istilah penyakit mental seperti "depresi", " bipolar" atau "PTSD" tanpa diagnosa aktual untuk mengkritik pasangan atau orang lain bisa berdampak negatif bagi mereka.

"Itu bisa sangat menyakitkan ketika tidak disampaikan dengan perlakuan yang penuh kasih sayang," kata Tawwab.

Baca Juga : Patah Hati Setelah Putus dari Pasangan Memang Menyakitkan, Tapi Anda Harus Sembuh, Lakukan 6 Hal Berikut!

Menghina

Kalimat menghina seperti "Anda seperti ibumu", "Anda dulu orang susah" atau "berhentilah terlalu dramatis" sangatlah tidak baik dan bisa menjatuhkan kehormatan seseorang.

Ini seperti memberi sinyal bahwa ada yang salah dari diri mereka. Mengabaikan jika orang lain bisa mendengar, atau Anda hanya bercanda, komentar-komentar semacam ini bisa sangat sulit untuk diresapi dan bisa membuat pasanganmu merasa rendah.

Apalagi jika Anda mengajak orang untuk membicarakan hal itu. "Mengajak orang untuk membicarakan tentang pribadi pasanganmu itu sangatlah berbahaya."

Baca Juga : Malangnya Nasib Pasangan Lansia Ini, Tak Bisa Berjalan dan Hanya Tidur Beralaskan Tanah

"Membuat malu di depan publik bukanlah cara yang tepat membuat seseorang memperbaiki diri," kata Tawwab.

Mengatakan "mereka seharusnya menjadi"

Mengatakan agar pasanganmu seharusnya menjadi sesuatu atau melakukan sesuatu benar-benar bisa menjatuhkannya.

Ini akan membuat dia terlihat tidak cukup baik dan membuat mereka merasa dikontrol. Krawiec mengatakan, perkataan tersebut bisa menyiratkan ekspektasi tertentu.

Baca Juga : Malangnya Nasib Pasangan Lansia Ini, Tak Bisa Berjalan dan Hanya Tidur Beralaskan Tanah

"Semakin ekspektasi tersebut seperti sulit dicapai, akan semakin tidak bahagia Anda dan pasanganmu."

"Kebahagiaan adalah ketika ekspektasi tidak lebih tinggi dari realita," ujar dia.

Jika Anda merasa pernah atau biasa mengatakan kalimat-kalimat tersebut, ada baiknya Anda mulai berubah dan menggunakan kata "aku", serta mengurangi kata "Anda".

Ini mencegah kesan pasanganmu merasa dipermalukan, disalahkan atau dikritik.

Baca Juga : 'Hanya' Lulusan SD, Pasangan Ini Mampu Kuliahkan Anaknya Hingga S2 di UGM, Bahkan Sampai Amerika

Selain itu, rajinlah berkomunikasi soal perasaan tentang bagaimana caramu berbicara kepada dia.

Ini mungkin memerlukan kerendahan hati lebih, namun bisa membuat segala sesuatu menjadi lebih baik.

Jika perlu, bicaralah dengan profesional untuk menyelesaikan masalah komunikasimu. Ini agar komunikasimu bersama pasangan lebih efektif, lebih sehat, dan lebih penuh kasih sayang. (Nabilla Tashandra) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Agar Tak Menyakiti Pasangan, Hindari 7 Kalimat Ini"

Baca Juga : Selesaikan Masalah Sekarang Juga Sebelum Ia Menyakiti dan Menghambat Perjalanan Kita di Masa Depan