Find Us On Social Media :

Kisah Zenobia, Ratu Cantik yang Diarak sebagai Tontonan karena Kalah Perang

By Tatik Ariyani, Kamis, 4 April 2019 | 08:30 WIB

Zenobia, ratu perang Cantik dari Palmyra.

Menaklukkan Mesir.

Dengan pimpinan jenderal utamanya, Zabda, Palmyra menyerang Mesir. Tentara Mesir tidak sanggup menahannya. Alasan Zenobia menyerang Mesir ialah untuk mengembalikan wilayah itu kepada kemaharajaan Roma. Ini terjadi tahun 270.

Wahab-allath memerintah Mesir bersama-sama kaisar Cladius (Romawi). la memakai gelar raja, sedangkan Zenobia sendiri diberi gelar Mesir 'tau'. Tapi cita-cita Zenotia bukan cuma sekedar menaklukkan Mesir. Ia ingin membuat Palmyra lebih besar daripada kemaharajaan Romawi.

Zenobia mengirim tentaranya ke Asia Kecil. la membangun tangsi di seberang Byzantium, yaitu di Chalcedon disamping di Ancyra dan ala Galatia. Kaisar Roma tampaknya percaya pada kata-kata Zenobia bahwa semua ini dilakukannya untuk kebaikan kemaharajaan Romawi.

Baca Juga : Ingat, Jangan Pernah Coba-coba Berbohong Kepada Dokter Soal 12 Hal Ini!

Kaisar Romawi menyadari bahaya

Zenobia melanjutkan politiknya. Tapi ketika Aurelianus naik tahta, kaisar baru ini menyadari bahwa politik Zenobia membahayakan kemaharajaannya. Di Roma orang-orang menyadari bahwa wanita cantik dari Palinyra itu sedang asyik membangun Sebuah kerajaan yang lebih besar dari Romawi sendiri yang pada waktu itu dianggap sudah menguasai dunia.

Pada waktu itu yang dianggap dunia ialah Roma dan negara-negara yang berdampingan dengannya.

Roma mulai khawatir. Lebih-lebih  lagi ketika di Mesir Wahab-allath membuat dan mengedarkan mata uang yang tidak memakai gambar kepala kaisar Aurelianus, padahal umumnya mata uang memakai gambar kepala kaisar Romawi.

Mata uang yang dibuat oleh Wahab-allath itu pun dikeluarkan atas nama kaisar, padahal tanpa setahu dan seizin kaisar Romawi. Mata uang yang dikeluarkan oleh Zenobiapun demikian pula halnya.

Baca Juga : Gejalanya Sangat Mirip, Ini Bedanya Antara Pilek dan Flu, Jangan Sembarang Makan Obat!

Ini dipandang sebagai petanda bahwa Zenobia dan anaknya merasa sudah tidak terikat lagi kepada Roma.