Find Us On Social Media :

Oksitosin, Si Hormon Cinta, Ternyata Juga Bantu Turunkan Berat Badan

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 2 April 2019 | 20:30 WIB

Para peserta tidak mengetahui pengobatan yang mereka terima. Setelah 1 jam, mereka melihat gambar makanan berkalori tinggi, makanan berkalori rendah, dan benda-benda non-makanan sementara mereka menjalani pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI).

Teknik neuroimaging ini mengukur perubahan aliran darah di otak.

Dibandingkan dengan plasebo, oksitosin melemahkan konektivitas fungsional antara VTA dan area otak yang berkaitan dengan motivasi makanan ketika para peserta melihat gambar makanan berkalori tinggi. Tidak ada efek samping yang dilaporkan dari perawatan ini.

Baca Juga : Hormon Cinta Membuat Penderita Autisme Bersosialisasi

Kerem menjelaskan bahwa individu dengan obesitas memiliki "area hadiah otak hiperaktif yang tidak normal" ketika mereka melihat gambar makanan berkalori tinggi, bahkan ketika mereka kenyang.

Fakta ini menjelaskan mengapa kita mungkin dapat menggunakan obat-obatan seperti oksitosin untuk mengobati obesitas.