Find Us On Social Media :

Ketika Dua Personel TNI Melerai Pasukan Israel Melawan Lebanon dalam Hujan Peluru

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 31 Maret 2019 | 14:30 WIB

Perjalanan pasukan Perdamaian Unifil kontingen Garuda Indonesia Peace keeper

Intisari-Online.com - UNIFIL, yakni Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon telah terbentuk sejak 1978.

Anggota UNIFIL sendiri berasal dari berbagai kontingen negara-negara di dunia anggota PBB.

Sampai sekarang UNIFIL juga masih aktif dan perlu diketahui Kontingen Garuda dari Indonesia menjadi penyumbang personel terbanyak.

Dikutip dari Kompas.com dan Surya, tugas UNIFIL ialah menjaga perdamaian khususnya di perbatasan antara Israel dan Lebanon yang rawan akan kerusuhan.

Baca Juga : AI Super Wide-Angle Vivo V15, Abadikan Kehangatan Keluarga di Momen Terbaik

Bedanya di perbatasan kedua negara yang membuat kerusuhan bukan masyarakatnya, melainkan kedua belah militer menenteng senjata baik ringan maupun berat.

Ada peristiwa menegangkan yang terjadi pada 3 Agustus 2010 silam.

Saat itu patroli rutin UNIFIL menemui pasukan Israel sedang menebang pohon dari Blue Line perbatasan internasional pukul 7 pagi waktu setempat.

Pasukan UNIFIL lantas memberitahu pasukan Lebanon mengenai hal ini.

Baca Juga : Tambahkan Kebaikan Oats di Menu Favoritmu dan Menangkan Hadiah Jalan-jalan ke Bangkok!

Di tkp, dua personel UNIFIL dari Indonesia menjadi penengah ketika pasukan Lebanon tiba di sana pukul 9 pagi.

Namun yang terjadi kedua belah militer Israel dan Lebanon malah terlibat saling ejek.

Dua personel UNIFIL Indonesia berusaha melerai saling ejek itu, namun yang terjadi justru letusan senjata.

Tak selang berapa lama adu tembak sengit terjadi antara pasukan Israel melawan Lebanon di sana.

Baca Juga : Viral Video Pasangan 'Lengket' Setelah Berhubungan Intim: Ini Penjelasan Medis Tentang Fenomena 'Gancet'

Peluru berdesingan di atas kepala dua personel UNIFIL Indonesia itu, mereka terjebak di tengah-tengah medan pertempuran.

Namun keduanya tetap berusaha melerai pertempuran.

"Pasukan Indonesia berusaha menghentikan pertempuran diantara dua belak pihak.

Baca Juga : Nekat Pegang Ular King Kobra dengan Tangan Kosong, Beberapa Detik Kemudian Pria Ini Tewas

Namun baku tembak semakin panas, sehingga mereka diperintahkan mundur atau mencari tempat perlindungan," terang pihak UNIFIL saat itu.

Situasi menjadi semakin gawat ketika Israel mendatangkan tank Merkava dan heli serang Apache ke lokasi pertempuran.

UNIFIL kemudian memerintahkan kedua pasukan Indonesia itu untuk mundur dari medan pertempuran dadakan itu.

Kedua personel UNIFIL Indonesia mundur dengan dibantu penduduk sekitar.

Baca Juga : BPJS Kesehatan Tak Lagi 100% Gratis, Ini Rincian Biaya yang Harus Ditanggung Peserta Jika Berobat atau Dirawat

Sejurus kemudian bantuan dari UNIFIL datang amat banyak untuk meredakan pertempuran.

Media Lebanon sempat membuat berita hoax mengenai kaburnya dua personel UNIFIL Indonesia itu dari medan pertempuran.

"Pasukan internasional yang impoten itu memilih meninggalkan tempat pertempuran dan menonton perang dari kejauhan," tulis media Hizbullah, As-Safir.

Namun UNIFIL membela dengan tegas keduanya tak lari, namun diperintahkan mundur.

Baca Juga : Ubasute, Tradisi Membuang Orangtua di Hutan Akan Dihidupkan Kembali?

"Saya pernah berada di situasi seperti saat ini sebelumnya. Saat semua orang berambisi untuk menembak, tak ada yang bisa dilakukan, termasuk pasukan perdamaian sekalipun," bela Timur Goksel, mantan juru bicara UNIFIL.

Djoko Santoso sebagai Panglima TNI saat itu juga menampik tudingan jika dua personel TNI yang tergabung dalam UNIFIL kabur dari sana.

"Mereka tidak kabur, namun pasukan kita berlindung di balik bangunan," kata Djoko Santoso.

Djoko menjelaskan keduanya memang tak boleh terlibat dalam konfrontasi bersenjata karena mereka adalah pasukan perdamaian PBB.

Baca Juga : Anda Wanita Usia 40an hingga 50an? Ini 5 Makanan yang Harus Anda Makan dan Hindari

 

Artikel ini pernah tayang di Hot.grid.id oleh Seto Ajinugroho dengan judul asli "Kisah Dua Personel TNI berada di Tengah Hujan Peluru Pertempuran Pasukan Israel Melawan Lebanon"