Intisari-Online.com - Salah satu panel mosaik memperlihatkan kisah Bahtera Nuh dengan sepasang singa, macan tutul, ular, beruang, gajah, burung unta, kambing, domba, dan hewan lain yang ditampilkan di samping bahtera itu sendiri.
Bagian lain menampilkan Laut Merah yang terbelah dan menelan, menjungkirbalikkan, dan menenggelamkan tentara serta kuda tentara pasukan Mesir.
Pada Juni 2016, tim arkeolog menemukan dua mosaik yang menakjubkan ini di lantai tengah sinagog desa Yahudi kuno Huqoq.
Yakni sebuah desa yang terletak di bagian bawah wilayah Israel utara Galilea.
Baca Juga : Cek Dulu Sebelum Beli, Ini Spesifikasi Vivo V15 yang Dibekali Kamera Selfie 32 Mp
Tim yang melibatkan para ahli dari Badan Purbakala Israel serta mahasiswa menemukan mosaik pertama di sana pada tahun 2012.
Sinagog di Huqoq sendiri diketahui berasal dari abad kelima M, ketika wilayah itu adalah bagian dari Kekaisaran Romawi.
Para arkeolog sebelumnya telah menemukan sinagog dari zaman Romawi akhir yang lantainya memiliki beragam mosaik.
Sehingga, Jodi Magness, seorang profesor arkeologi di UNC Chapel Hill mengarahkan sebuah penggalian.
Baca Juga : Tambahkan Kebaikan Oats di Menu Favoritmu dan Menangkan Hadiah Jalan-jalan ke Bangkok!
"Saya tahu hanya ada dua adegan lain tentang Laut Merah yang terbelah di sinagog kuno," kata Magness kepada National Geographic.
“Salah satunya ada di lukisan dinding di Dura Europos (di Suriah). Yang lainnya adalah di Wadi Hamam (di Israel), tetapi itu sangat terpisah-pisah dan tidak terpelihara dengan baik.”
Mosaik Bahtera Nuh sama langka, dengan yang serupa hanya ditemukan di Jerash, Yordania dan Mopsuestia, Turki.
Baca Juga : Pria Ukraina Ini Bocorkan 10 Alasan Kenapa Banyak Pria Bule Suka Wanita Indonesia
Magness juga hadir pada tahun 2012, ketika penggalian memunculkan mosaik pertama yang ditemukan di sinagog Huqoq: Samson menempatkan obor di antara ekor rubah.
Mosaik ketiga, ditemukan antara 2013-14, menggambarkan pertemuan antara dua tokoh laki-laki penting, yang salah satunya ditemani oleh tentara tentara dan gajah.
Pertemuan itu diduga adalah sebagai pertemuan legendaris antara Alexander the Great dan imam besar Yahudi.
Sebelumnya, para arkeolog juga membuat semua penemuan di lorong timur sinagog.
Baca Juga : Memelihara Ayam di Rumah Sama Saja dengan 'Memelihara' Bom Waktu dengan Kekuatan Mematikan
Tetapi setelah penggalian dimulai, kegembiraan meletus ketika mereka menemukan lebih banyak ubin dengan mosaik-mosaik itu.
Ternyata, panel Bahtera Nuh menghadap ke utara, dan akan tampak mencolok bagi orang-orang ketika mereka masuk dari pintu utama sinagog ke selatan.
Selain serangkaian mosaik, para arkeolog telah menemukan tembikar dan koin yang berumur 2.300 tahun di situs Huqoq.
Berbagai temuan tersebut memberi mereka wawasan yang cukup tentang kehidupan di desa Yahudi kuno.
Baca Juga : Nikahi Kakek 73 Tahun, Wanita Ini Merasa Sangat Menyesal dan Memilih Bercerai karena Merasa Janggal
Termasuk fakta bahwa desa itu cukup makmur untuk dapat membuat hiasan karya besar mosaik menakjubkan.
Seperti yang dikatakan Magness:
"Ada pandangan yang sangat luas bahwa komunitas Yahudi dalam keadaan yang menderita ketikaagama Kristen menjadi agama resmi Kekaisaran Romawi pada abad keempat."
"Namun temuan ini sepertinya menggambarkan bukti yang bertentangan," jelasnya.
Baca Juga : Bayam Hijau: Obat Potensial untuk Diabetes dan 6 Manfaat Lainnya