Find Us On Social Media :

Dipasarkan di Facebook Laiknya Jual-Beli Barang Online, Beginilah Realita Pasar Ginjal di Kenya

By Afif Khoirul M, Senin, 18 Maret 2019 | 19:00 WIB

Ilustrasi perdagangan organ manusia.

Intisari-online.com  - Tahukah Anda jika ginjal manusia bisa bernilai sekitar 150.000 dolar AS, atau sekitar Rp2 milliar jika dijual di pasar gelap.

Menjual ginjal diyakini sebagai cara mudah dan cepat untuk mendapatkan uang tunai, toh, manusia juga masih bisa hidup hanya dengan satu ginjal.

Anggapan itulah yang tampaknya terlintas di benak orang-orang Kenya, mereka rela menjual ginjalnya demi mendapatkan uang dalam nominal fantastis.

Seperti dikutip dari The Standar melalui Sde.co.ke, mungkin itu adalah cara yang mudah, namun ketika berhubungan dengan pasar gelap, Tahukah Anda apa yang akan terjadi?

Baca Juga : Dapat Banyak Sumbangan Uang, 'Egg Boy' Justru Sumbangkan Uangnya Untuk Korban Penembakan di Christchurch

Rentan bagi mereka yang sudah berada di meja operasi rumah sakit terselubung, kembali dengan selamat. Karena mungkin broker tidak hanya mengambil 1 ginjal, bisa jadi dua duanya.

Mungkin juga hati, pangkreas, paru-paru, mata, bahkan hati semuanya bisa saja mereka ambil kapanpun andai ada pelanggan yang siap membayarnya.

Namun, persolan ekonomi yang sulit dan kesengsaraan, mungkin telah  membuat orang-orang Kenya sudah tidak memiliki rasa takut lagi.

Transaksi dan jual beli ginjal, tampaknya adalah sesuatu hal yang biasa bagi masyarakat Nairobi, Kenya yang hidup dalam kesengsaraan ekonomi.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Bahkan, orang-orang di sana secara terang-terangan akan memposting ginjalnya di sebuah platform internet Facebook, layaknya jual-beli barang online.

Kemudian, jika ada penawar yang setuju mereka akan mengatur transportasi dan akomodasi ke negara-negara seperti Pakistan atau India di mana organ mereka akan diambil.

Namun dari hal itu sangat sedikit mereka yang bisa kembali kerumah hidup-hidup, perincian penjualan ini juga diungkapkan oleh seorang pengacara beranama Isaac Baraza.

"Inilah yang kami sebut kejahatan tanpa korban, seseorang mau menjual ginjal mereka tanpa membahasnya dengan anggota keluarga," kata Baraza.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

"Begitu mereka meninggalkan negara itu untuk menyumbangkan ginjalnya, para penjual mengambil keuntungan dan tidak hanya memanen ginjal mereka, tetapi juga organ tubuh lainnya. Saat kembali di Kenya, tidak ada yang tahu di mana orang muda itu menghilang," tambah Isaac Baraza.

Secara Global peningkatan permintaan akan transplantasi ginjal sangat popUler, dan sangat menguntungkan hampir di seluruh dunia.

Ginjal adalah salah satu organ paling dicari saat ini. Menurut PBB sekitar 10.000 ginjal ilegal ditransplantasikan setiap tahunnya.

Salah satu kisah dari Leviticus Awino misalnya, pria 25 tahun ini menjual ginjalnya seharga 2 milliar Shiling Kenya atau sekitar Rp285 Milliar melalui Facebook.

Baca Juga : Sepupu Brenton Tarrant: Sangat Menyakitkan Memiliki Hubungan Darah Dengannya

Ada juga, Vanslow (24), pemuda ini juga menjual ginjalnya di Facebook, dia mengatakan "Saya menjual ginjal saya karena saya memiliki masalah keuangan. Golongan darah saya adalah O + dan saya bukan perokok."

Mereka mengatakan, siapa saja yang tertarik dengan ginjalnya bisa menghubunginya melalui Facebook, di mana dia juga mencantumkan nomor telepon dan emailnya.

Menurut, Dr John Ong'ech dari Rumah Sakit Nasional Kenyatta, negara tersebut memiliki 6 juta penderita diabetes dan lebih dari 2 juta membutuhkan transplantasi ginjal.

"Ginjal adalah saringan tubuh yang membersihkan 180 liter cairan setiap hari. Manusia bisa bertahan hidup dengan 1 ginjal, tetapi lebih baik memiliki keduanya, karena itu akan sangat penting bagi tubuh Anda," kata Dr Ong'ech.

Baca Juga : Merpati Balap Ini Laku Hingga Rp20 Milliar dalam Lelang Online, Sebenarnya Apa Sih Kehebatannya?

Menurutnya, anak muda yang menjadi target kertel ini adalah karena kejantannya dan mereka sebagian besar adalah pengangguran.

Sebagai praktisi medis, Dr Ong'ech mengakui pengambilan organ, baik secara paksa atau dengan persetujuan pemilik, adalah industri yang berkembang pesat di Kenya. 

"Satu orang membutuhkan ginjal untuk bertahan hidup, dan orang lain membutuhkan uang," katanya.

Menurut laporan Baraza, orang-orang mungkin diculik, dibunuh, dan dijual, terutama adalah anak-anak, kemudian mereka akan diambil organnya. 

Baca Juga : Cegah Begadang pada Malam Hari, Ini 5 Hal Bisa Anda Lakukan Sebelum Tidur

Cara lain bagi broker untuk mendapatkan organ adalah melalui penipuan atau paksaan.

Ada beberapa kasus di mana korban akan pergi ke dokter atau rumah sakit untuk penyakit atau kecelakaan yang tidak berhubungan, tetapi ginjal orang tersebut diangkat tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka.

Ada juga tuduhan bahwa pejabat kedutaan negara Timur Tengah tertentu di Nairobi telah memfasilitasi transplantasi ginjal komersial di luar negeri.

Masalahnya sepertinya juga telah tersebar luas. Pada tahun 2003, jaringan pengadaan ginjal ilegal ditemukan di Afrika Selatan di mana lebih dari 100 transplantasi ginjal ilegal dilakukan di Rumah Sakit St. Augustine pada tahun 2001 dan 2002.

Baca Juga : Inilah 5 Kasus Teror Paling Mematikan di Dunia, Salah satunya Terjadi dan Dilakukan di Indonesia

Para pendonor kebanyakan direkrut dari daerah kumuh di negara-negara berkembang dan diterbangkan ke Afrika Selatan di mana operasi dilakukan.

Menurut data dari WHO, transplantasi ginjal dilakukan di 91 negara, sekitar 66.000 transplantasi ginjal, kemudian 21.000 transplantasi hati dan terakhir 6.000 transplantasi jantung.