Find Us On Social Media :

Bukan Hanya Daging Buahnya, Ternyata Biji Alpukat pun Memiliki Sifat Anti Peradangan

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 17 Maret 2019 | 22:00 WIB

 

Intisari-Online.com – Salah satu makanan yang paling populer dalam beberapa tahun terakhir ini adalah alpukat, yang kaya akan vitamin dan mineral, serta sumber lemak sehat.

Sementara orang sangat menikmati smoothie daging buahnya, orang biasanya membuang bijinya.

Tetapi adakah yang lebih penting dari  biji alpukat daripada yang terlihat?

Para peneliti dari Pennsylvania State University (Penn State) mengatakan bahwa biji alpukat yang biasanya dibuang, ternyata menghasilkan ekstrak yang mungkin memiliki sifat antiinflamasi yang penting.

Baca Juga : 3 Manfaat Luar Biasa Alpukat, Salah Satunya Menjaga Kesehatan JantungBaca Juga : 3 Manfaat Luar Biasa Alpukat, Salah Satunya Menjaga Kesehatan Jantung

Selama beberapa tahun terakhir, para peneliti Penn State telah mengekstraksi dan megembangkan senyawa dari biji alpukat, menghasilkan cairan oranye.

Pada tahun 2016, setelah mematenkan senyawa yang berasal dari alpukat ini sebagai pewarna, Joshua Lambert dan Gregory Ziegler mendirikan sebuah perusahaan - Persea Naturals - yang sekarang mendistribusikannya sebagai zat pewarna warna makanan alami.

Saat ini, Lambert, Ziegler, dan rekannya tertarik untuk mengetahui apakah mereka dapat menggunakan senyawa yang sama ini untuk digunakan sebagai zat antiinflamasi.

Jika teori mereka berlaku, senyawa ini dapat membantu mengobati kondisi yang beragam seperti penyakit kardiovaskular dan kanker, yang memiliki peradangan abnormal.

Dalam sebuah makalah penelitian baru, yang ditampilkan dalam jurnal akses terbuka Kemajuan dalam Teknologi Pangan dan Ilmu Gizi, para peneliti melaporkan bahwa, secara historis, penduduk Amerika Selatan setempat telah menggunakan biji alpukat untuk mengobati kondisi peradangan.

"Studi etno-farmakologis dari budaya Aztec dan Maya telah melaporkan penggunaan rebusan biji alpukat untuk pengobatan infeksi mikotik dan parasit, diabetes, peradangan, dan penyimpangan pencernaan," tulis mereka, seperti dilansir dari medicalnewstoday.

Baca Juga : Hati-hati, Kulit Alpukat Bisa Jadi Sarang Bakteri Berbahaya, Lakukan Ini saat Mengupas Alpukat