Find Us On Social Media :

Catat! Ini 13 Makanan yang Tidak Boleh Kita Makan di Pesawat

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 17 Maret 2019 | 06:00 WIB

Buah kering

Sekantong camilan aprikot kering tampaknya sangat menarik jika tidak ada makanan dalam penerbangan Anda.

Namun, Anda akan menyesali bila memakannya apalagi jika Anda menderita asma. Buah kering mungkin mengandung sulfit, yang dapat meningkatkan serangan asma, menurut artikel dalam penelitian di jurnal Gastroenterology and Hepatology dari Bed to Bench.

Tingkat oksigen yang lebih rendah dapat memperburuk masalah pernapasan.

Kopi

Secangkir kopi menghasilkan 410 miligram kafein. Dua jam dalam penerbangan, Anda akan mengganggu tetangga sebelah duduk Anda karena bolak-balik ke kamar mandi dan gelisah.

Sebuah penelitian tahun 2017 dalam jurnal Frontiers in Nutrition menemukan bahwa 6 miligram kafein per kilogram berat badan (408 miligram untuk orang yang beratnya 68 kg) dapat bertindak seperti diuretik, menyebabkan kehilangan cairan, natrium, dan kalium.

Sentakan kafein ini juga dapat mengakibatkan gejala seperti sakit kepala atau kram otot, demikian menurut Mayo Clinic.

Baca Juga : Gegara Seorang Ibu Terlupa Meninggalkan Bayinya di Terminal, Pesawat Saudi Arabian Balik Lagi ke Bandara

Keju biru

Keju biru bisa menjadi masalah bagi seseorang  yang alergi susu. Dan tentunya Anda ingin tahu apakah itu bereaksi pada ketinggian 35.000 kaki.

Tingkat oksigen yang lebih rendah itu berarti individu dengan penyakit pernapasan sangat rentan. Selain itu, gejala yang berhubungan dengan perut bisa menjadi masalah yang lebih besar jika turbulensi membuat Anda duduk dan jauh dari kamar mandi.

Kacang dan mentega kacang

Kacang adalah makanan ringan yang berguna, tetapi pramugari akan mengumumkan bahwa ada yang memiliki alergi kacang yang parah.

Karena pesawat mendaur ulang persentase udara kabin, maka membuka kantong kacang bisa  membuat orang yang alergi terkena.

Baca Juga : Kabar Buruk Bagi Pencinta Bacon, Sosis, dan Daging Olahan Lainnya, Sebab 3 Makanan Ini Disebut Dapat Memicu Kanker

Keran air

Maskapai penerbangan selalu membagikan air dalam botol, tetapi kopi dan teh mereka dibuat dengan air leding.

Peraturan Air Minum di Pesawat tahun 2009 mengharuskan maskapai penerbangan untuk memeriksa sistem transit air mereka untuk E.coli setidaknya setiap lima tahun, yang memberikan ruang tidak nyaman untuk kesalahan.

Benar saja, pada sebuah penelitian tahun 2015 di International Journal of Environmental Research dan Public Health, menemukan bahwa air pada dua pesawat yang diuji mengandung bakteri yang diketahui menyebabkan penyakit.

Sebaiknya bawalah botol air sendiri, dan isilah setelah Anda melewati keamanan, sebelum naik pesawat.

Kacang, biji-bijian, dan lentil

The Aerospace Medical Association, mengungkapkan bahwa perubahan tekanan kabin dapat menyebabkan gas di usus melebar hingga 25 persen.

Legum yang kaya serat ini akan memberi gas di perut, begitu Anda mencapai ketinggian jelajah.

Selain itu, kerutan perut akan membuat Anda semakin tidak nyaman jika sedang hamil.

Sadwich sarapan

USDA mencantumkan biskuit dengan telur dan ham sebagai makanan cepat saji terburuk untuk kandungan natrium.

Satu sandwich mengandung sekitar 2.300 miligram, atau 86%, dari asupan natrium harian yang direkomendasikan.

Semua natrium itu dapat meningkatkan tekanan darah, yang sangat memprihatinkan ketika oksigen rendah dalam penerbangan membuat tekanan tambahan pada jantung. Lebih baik pilih buah dan yogurt atau pilihan rendah garam lainnya.

Baca Juga : Lemon dan Baking Soda: Kombinasi Penangkal Kanker Alami, Yuk Konsumsi!