Find Us On Social Media :

Khabib Nurmagomedov Beri Komentar Atas Aksi Penembakan Brutal di Selandia Baru

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 16 Maret 2019 | 15:30 WIB

 

Intisari-Online.com - Sebuah masjid menjadi sasaran teror dan telah menewaskan sedikitnya 49 orang dan melukai 48 lainnya.

Insiden kemanusiaan itu pun dikecam banyak negara.

Tak luput kecaman juga datang dari Khabib Nurmagomedov, Juara Dunia Combat Sambo yang telah dua kali Juara UFC kelas ringan.

"Ini adalah salah satu video terburuk yang pernah saya lihat," katanya dalam sebuah postingan di Instagram pribadinya.

Baca Juga : Terobsesi Tokoh Sejarah, Ini Isi Lengkap Simbol dan Makna Teks pada Senjata Teroris di Selandia Baru

"Allah lebih tahu yang terbaik daripada kita, bersabarlah semuanya," imbuhnya.

Dia juga menambahkan baris dalam bahasa Arab yang berarti, "Kami milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali."

Dilansir dari rt.com, Jumat (15/3/2019), terkait serangan terhadap dua masjid di kota Christchurch, polisi telah menahan empat orang.

Baca Juga : Kakak Kandung Zul, Korban Penembakan di Selandia Baru, Meminta Hoaks Kematian Adiknya Dihentikan

Dengan salah satu dari mereka didakwa melakukan pembunuhan.

Dilaporkan juga bahwa salah satu tersangka, yang diidentifikasi sebagai orang Australia berusia 28 tahun bernama Brenton Tarrant, menggunakan kamera GoPro kecil untuk menyiarkan serangannya di Facebook secara langsung.

Tidak lama sebelum serangan itu, ia dilaporkan menerbitkan sebuah 'manifesto.'

Manifesto sebanyak 73 halaman itu berisi tentang sumpah "balas dendam" terhadap "penjajah" Muslim.

Menurut laporan, ia juga menulis bahwa ia terinspirasi oleh teroris sayap kanan Anders Breivik, yang membunuh 77 orang di Norwegia pada 2011.

Bintang MMA Nurmagomedov menjadi salah satu dari jajaran olahragawan terkemuka lainnya yang ikut memberikan penghormatan kepada para korban serangan.

Baca Juga : Brenton Tarrant Hadir di Pengadilan dengan Pakaian Serba Putih dan Senyuman setelah Membunuh 49 Orang di Selandia Baru

Atas kasus tersebut, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern pun menyatakan peristiwa yang terjadi saat shalat Jumat itu adalah hari terkelam dalam sejarah negaranya.

Lebih lanjut, Jacinda Ardern mengatakan pada konferensi pers pada Sabtu pagi bahwa ia akan mempertimbangkan untuk melarang senjata api semi-otomatis beredar bebas setelah orang yang diduga bersenjata di belakang penembakan itu memperoleh lima senjata secara legal.

"Saya bisa memberitahumu satu hal sekarang: undang-undang senjata kita akan berubah," kata Ardern.

Baca Juga : 4 Penyebab Kematian Akibat Rasa Marah, Salah Satunya Mati Sebelum Waktunya