Find Us On Social Media :

Inilah Sederet Perjuangan Rina, Mahasiswi UIN yang Meninggal Setelah Sidang Skripsi lalu Digantikan Ayahnya Saat Wisuda

By Intisari Online, Minggu, 3 Maret 2019 | 09:30 WIB

4. Rina beberapa kali hilang konsentrasi saat sidang

Sri Suyanta menyebutkan, saat proses sidang, Rina mampu mempresentasi laporan skripsi dan menjawab pertanyaan penguji dengan baik tanpa ada kendala.

Namun, Rina sempat beberapa kali ditegur oleh dosen penguji karena pandangannya sering kosong. Akan tetapi, saat diajukan pertanyaan, dia mampu menjawab dengan baik dan benar.

“Karena tatapannya sering kosong, Rina sempat beberapa kali ditegur penguji, tapi saat ditanya dia mampu menjawab. Setelah dia ikut sidang, pukul 16.00 WIB, saya keluar. Saya lihat dia masih di depan ruangan menunggu kawannya yang lain selesai sidang," katanya.

Baca Juga : Orangtua Wajib Tahu, Ini Langkah Redakan Tingkah Mengamuk pada Anak

5. Sang ayah mewakili almarhumah hadiri wisuda

Bukhari harus menguatkan diri menggantikan putrinya mengikuti prosesi wisuda yang berlangsung di gedung Auditorium Ali Hasyimi, UIN Ar’Raniry Banda Aceh, Rabu (27/2/2018).

Bukhari tak kuasa menahan air mata kesedihan ketika melihat rekan-rekan putrinya hadir ke wisuda bersama orangtua mereka masing-masing.

“Saat Rina meninggal saya hanya sedih saja, tapi kemarin saya tidak sanggup menahan air mata karena melihat suasana mahasiswa lain yang didampingi orang tua mereka," ujarnya saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Desa Cot Rumpun, Kecamatan Montasik, Kabupaten Aceh Besar, Kamis (28/2/2019).

"Mungkin inilah kebanggaan yang terakhir dapat saya persembahkan untuk almarhumah untuk ikut menggantikan saat wisuda dan ijazahnya akan menjadi kenang-kenangan bagi kami keluarga untuk selamanya," tambahnya.

(Raja Umar/Michael Hangga Wismabrata)Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perjuangan di Balik Cerita Mahasiswi UIN yang Meninggal setelah Sidang Skripsi lalu Digantikan Ayah Saat Wisuda"