Intisari-Online.com - Tingkah mengamuk pada anak dipelajari secara kebetulan.
Anak-anak berusia delapan belas bulan sampai dua tahun seringkali harus belajar menahan rasa frustrasinya karena harus menunda kepuasan, misalnya ketika ia harus menunggu sampai apa yang diminta diberi, atau ketika ia menerima jawaban tidak.
Jadi, ketika tingkah mengamuk muncul untuk pertama kalinya, seorang anak terbawa atau terhanyut begitu saja oleh kekuatan rasa marahnya sendiri.
Alhasil ia bertingkah sedemikian tak terkendalikan, sampai-sampai Anda dan anak itu sendiri terkejut karena tingkah seperti itu belum pernah terjadi.
Baca Juga : Panik! Seorang Anak Menangis dan Menjerit Kesakitan karena Tangannya 'Terhisap' Eskalator!
Berikut ini beberapa langkah untuk mengatasi tingkah mengamuk pada anak seperti yang ditulis di dalam buku The Secrets of Happy Children: Membesarkan Anak Agar Bahagia Melalui Komunikasi yang Harmonis.
1. Jangan lagi kabulkan keinginannya
Langkah terpenting pertama adalah bersikap tegas. Jangan lagi mengabulkan apa pun permintaan anak kalau ia memintanya dengan mengamuk.
Mungkin Anda pernah mengabulkannya (demi pertimbangan ketenangan), tapi cukup sekali itu saja.
2. Jangan gubris permintaan anak yang mengamuk
Sekali amukan muncul, lalukan apa pun yang bisa Anda lakukan untuk menunjukkan bahwa Anda tidak akan menggubrisnya.
Ada orangtua yang pergi begitu saja dan berusaha tidak mengacuhkan anaknya yang sedang mengamuk (sesuatu yang sulit dilakukan), ada juga yang memasukkannya ke kamar atau ke mobil.
Terserah Anda dan tergantung situasi, bentuk tindakan mana yang bisa dilakukan untuk menolak amukan.
Yang lebih penting lagi adalah usaha mencegah amukan tidak lagi diulangi oleh anak.
Baca Juga : Anak-anak Sudah Makan Banyak Tapi Tetap Saja Kurus? Pasti Ini Penyebabnya!
KOMENTAR