Find Us On Social Media :

Kisah Heroik Seorang Pelari yang Rela Mengakhiri Larinya Demi Menyelamatkan Nyawa Seseorang

By Agus Surono, Minggu, 10 Februari 2019 | 19:30 WIB

Ted, rela menunda larinya melihat ada pelari lain yang pingsan di lintasan.

Intisari-Online.com - “Pagi yang menyenangkan,” kata Theodore Strange, MD, dokter spesialis penyakit dalam saat berdiri di Jembatan Verrazano menunggu aba-aba mulai lomba lari marathon New York City Marathon (NYCM) pada Minggu (4 November 2018).

Ini merupakan lomba ke-25 bagi pria usia 59 tahun ini. Kali ini Ted Strange menargetkan waktu lomba antara 4:15 dan 4:30.

Pada km 22,5 (mil 14), beberapa saat sebelum menanjak di Jembatan Queensboro menuju Manhattan, Strange berhenti untuk makan potongan jeruk yang disediakan temannya yang menonton lomba. Sebuah kebiasaan yang telah mereka lakukan bertahun-tahun.

Dari situlah, peristiwa yang tak akan dilupakan Stranger terjadi.

Baca Juga : Jika Anda Berusia Lebih dari 40 Tahun, Sebaiknya Hindari Makanan dan Minuman agar Tetap Bugar

Begitu melewati jembatan, Stranger menuju 1st Avenue yang disambut sorakan penonton di km 25,7 (mil 16).

Namun ketika ia berlari di antara kerumunan pelari ia mendengar teriakan minta tolong. Ia pun mencari sumber teriakan itu dan melihat seorang wanita berdiri tak jauh dari temannya yang berbaring di jalanan. Naluri kedokterannya lantas membawnya ke arah teriakan.

Wanita yang berteriak minta tolong itu kemudian menjelaskan bahwa ia dan temannya berlari bareng, dan baik-baik saja sebelum akhirnya temannya itu berhenti berjongkok untuk membenarkan tali sepatunya dan tidak bisa berdiri lagi.

Saat mendekati pelari yang rebahan di tanah, Stranger langsung mengenali ada sesuatu yang salah. Wajahnya membiru, napas tidak terlihat, dan mulut berbusa.

Baca Juga : Hidup Satu Kota dengan 'Saudari Misterius,' Mereka Baru Bisa Bertemu Setelah 35 Tahun