Find Us On Social Media :

Mengenal Diabulimia, Gangguan Makan Serius dan Sangat Mematikan, Tapi Jarang Terdengar

By Mentari DP, Jumat, 25 Januari 2019 | 15:00 WIB

Intisari-Online.com – Anda tahu bulimia?

Bulimia adalah suatu gangguan makan serius yang ditandai dengan makan berlebihan. Biasanya penderita mengalami ini untuk menghindari kenaikan berat badan.

Bagaimana dengan diabulimia, tahukah Anda apa diabulimia?

Jika Anda menderita diabetes tipe 1, Anda pasti tahu betapa pentingnya insulin bagi kesehatan Anda.

Baca Juga : Lewat Tes DNA, Polisi Tetapkan Seorang Perawat Sebagai Tersangka dalam Kasus Wanita Koma Tiba-tiba Melahirkan

Tetapi beberapa orang dengan kondisi ini memanipulasi insulin mereka setelah makan karbohidrat. Kondisi ini disebut diabulimia.

Bisa disebut mereka sengaja mengurangi dosis insulin mereka.

Nah, kondisi ini memang jarang terdengar. Namun faktanya diabulimia sangat mematikan. Mengapa?

Dilansir dari health.com pada Kamis (24/1/2019), Ann Goebel-Fabbri, PhD, mantan asisten profesor psikiatri di Harvard Medical School, perilaku ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan komplikasi diabetes dan meningkatkan kemungkinan kematian dini.

Ingat, penderita diabetes tipe 1 tidak memproduksi insulin. Artinya mereka membutuhkan insulin.

"Insulin bertindak seperti kunci untuk memungkinkan glukosa masuk ke dalam sel," jelas Susan Herzlinger, MD, seorang spesialis gangguan makan pada penderita diabetes di Joslin Diabetes Center di Boston.

Glukosa adalah bahan bakar yang digunakan tubuh Anda, tetapi tanpa insulin, tubuh Anda tidak dapat memanfaatkan glukosa dalam darah Anda.

Biasanya, pankreas Anda melakukan ini secara otomatis. Tapi bagi penderita diabetes tipe 1, Anda perlu memberi diri Anda insulin baik melalui suntikan atau pompa insulin.

Baca Juga : Hanya Karena Ciuman, Bayi 1 Tahun Ini Kena Ruam dan Hampir Kehilangan Nyawa, Peringatan Untuk Orangtua!

Jika mereka mengurangi dosis insulin mereka, sudah sangat jelas bukan masalahnya?

“Gula darah naik dan ginjal membuang kelebihan glukosa dalam urin,” ucap Goebel-Fabbri.

“Terlebih lagi, membatasi insulin berarti memaksa tubuh Anda untuk mencerna lemak (dan sebagian otot) untuk mendukung fungsi otak.”

Jika terus menerus dilakukan, maka penderita akan mudah kesal dan lelah. Dan yang terburuk, ia bisa mematikan.

"Konsekuensi paling parah ketika gula darah dibiarkan menjadi tinggi dan insulin yang begitu rendah adalah risiko terkena ketoasidosis diabetik," kata Dr. Herzlinger.

Ini adalah kondisi medis darurat di mana lemak dipecah terlalu cepat menjadi keton, membuat darah menjadi asam. Akibatnya pasien harus sering mengunjungi UGD dan menerima perawatan intensif.

Itu merupakan konsekuensi jangka pendek.

Untuk konsekuensi jangka panjangnya, bisa termasuk kerusakan pada pembuluh darah yang lebih kecil, yang menyebabkan kehilangan penglihatan, gagal ginjal, dan dialisis.

Mungkin juga penyalahgunaan insulin dapat merusak pembuluh darah besar yang memasok jantung dan otak.

Wanita lebih berisiko

Menurut Goebel-Fabbri, wanita penderita diabetes 1 lebih mungkin mengembangkan risiko diabulimia.

"30 hingga 40% wanita penderita diabetes 1 akan mengatakan mereka telah membatasi insulin mereka untuk menurunkan berat badan," kata Goebel-Fabbri.

Contoh, seorang pasien berkata ia takut menurunkan berat badan dan menderita anoreksia. Namun dia takut memiliki berat badan yang tinggi juga.

Baca Juga : Alami Gangguan Pendengaran? Atasi dengan Teteskan 2 Bahan Alami Ini ke Telinga!

Apa yang harus dilakukan?

Dr. Herzlinger menjelaskan bahwa dibanding bulimia dan anoreksia, diabulimia jarang terdengar. Padahal penderitanya sudah sangat banyak.

Sehingga, jika Anda atau orang terdekat Anda kira-kira mengalami diabulimia, maka ini beberapa hal yang harus Anda lakukan.

Bicaralah dengan orang yang tepercaya.

“Terkadang beberapa orang malu atau sulit mengungkapkan hal ini kepada orang lain. Sehingga pasien perlu berbicara pada orang yang ia percayai,” kata Dr. Herzlinger.

Membangun kembali kebiasaan baik.

Setelah menemui orang yang terpercaya, saatnya datang ke dokter yang terpercaya.

Dengan begini, dokter bisa membangun kembali kebiasaan baik agar pasien bisa melakukan terapi dengan baik.

Ubah diet Anda.

Terkadang, beberapa pasien mengurangi jumlah insulin karena sedang diet. Oleh karenanya, dokter wajib mengubah cara diet pasien menjadi lebih sehat.

Beritahu pasien tentang diet karbohidrat yang sehat. Namun jangan berikan diet ketat. Lakukan diet seadanya dan tidak menggangu kesehatan.

Itulah penjelasan singkat mengenai diabulimia.

Baca Juga : Jual Semua Harta Setelah Pensiun, Pasangan Ini Pilih Keliling Dunia, Ini Kunci Kekompakan Merek