Find Us On Social Media :

Bumi Terancam Diterjang Sejumlah Bencana Sekaligus Akibat Pemanasan Global

By Intisari Online, Selasa, 15 Januari 2019 | 13:00 WIB

Intisari-Online.com - Permasalahan perubahan iklim nampaknya menjadi hal yang harus segera diatasi. Setidaknya dengan mengurangi tingkat keparahan.

Bila tidak, menurut para pakar, banyak bagian dari dunia ini akan mengalami enam bencana alam sekaligus.

Erik Franklin, pakar biologi kelautan di Universitas Hawaii mengatakan bahwa manusia juga akan menghadapi bencana besar yang disebabkan oleh interaksi berbagai peristiwa alam yang disebabkan oleh peningkatan suhu bumi.

Baca Juga : Catat! Di Masa yang akan Datang, Pemanasan Global akan Membuat Penerbangan Kita Semakin Buruk

"Semua ini sedang terjadi sekarang dan akan terus bertambah gawat," ucap Franklin.

Tingginya karbon dioksida, gas methana dan berbagai gas pada efek rumah kaca lainnya yang dihamburkan ke atmosfer sudah memicu sejumlah bencana alam.

Peningkatan suhu bumi sendiri memicu terjadinya musim kemarau panjang, gelombang panas, dan kebakaran hutan seperti yang saat ini sedang terjadi di negara bagian California.

Baca Juga : 75 Tahun Hilang, Mayat Pasangan Ini Akhirnya Ditemukan. Bukti Bahwa Pemanasan Global juga Punya Manfaat?

Pada bumi bagian lain, banjir justru semakin sering terjadi.

Jika di laut, peningkatan suhu dapat memicu badai besar yang menimbulkan bencana dan naiknya permukaan air laut.

Hingga saat ini, para pakar hanya mempelajari dampak perubahan iklim tersebut satu per satu. Mereka belum mempertimbangkan kemungkinan bencana yang terjadi secara bersamaan.

Tahun lalu, negara bagian Florida mengalami musim kemarau yang panjang, suhu panas yang memecahkan rekor, lebih dari 100 kebakaran hutan dan badai Michael—badai yang paling kuat yang pernah menghancurkan kawasan tersebut.

"Kalau hanya memusatkan perhatian pada satu aspek dari bencana alam itu saja, mungkin kita tidak akan melihat bencana lain. Kemudian kita bisa saja tidak akan pernah mengukur secara menyeluruh dampak dari perubahan iklim," ucap profesor Camilo Mora dari Universitas Hawaii.

Perjanjian iklim yang ditandatangani di Paris pada tahun 2015 oleh 195 negara menyerukan agar dilakukannya usaha yang terkoordinir untuk mencegah kenaikan suhu lebih dari dua derajat celsius menjelang akhir abad ini.

Baca Juga : Bersiap-siaplah, 10 Hal Aneh dan Tak Terduga Ini Disebut akan Segera Terjadi Gara-gara Pemanasan Global