Find Us On Social Media :

Tsunami Banten: Hanya Soal Waktu Tsunami Terjadi di Wilayah Indonesia

By Intisari Online, Senin, 24 Desember 2018 | 17:30 WIB

Pusat gempa terletak di kedalaman laut, 35 kilometer (km) arah barat laut Kota Maumere.

Gempa itu lalu memicu longsor bawah laut, yang membuat tsunami Flores mematikan.

Kombinasi gempa dan longsor itu membangkitkan ketinggian tsunami hingga lebih dari 25 meter dan melanda 300 meter ke daratan.

Baca Juga : Aktivitas Vulkanik Anak Gunung Krakatau Ternyata Terjadi Sejak 1928, Semengerikan Inikah Anak Krakatau?

Terjadinya longsor bawah laut itu dipetakan para peneliti Jepang yang berkunjung ke pantai utara Flores dan Pulau Babi, dua pekan setelah petaka itu.

”Kami ke pantai utara Flores mengunjungi 40 desa di sana untuk mengukur ketinggian tsunami,” tulis Yoshinobu Tsuji dan tim dalam publikasi berjudul Damage to Coastal Villages Due to the 1992 Flores Island Earthquake Tsunami (1995).

Disebutkan, ketinggian tsunami di Kampung Wuring (Flores) mencapai 3,2 meter.

Seluruh Kampung Wuring, yang hanya 2 meter di atas permukaan laut itu, tenggelam. Sebanyak 87 orang tewas di sana.

Di Desa Riangkroko, di sisi timur Pulau Flores, tinggi gelombang 26,2 meter dan menewaskan 137 orang.

Tingginya gelombang di Riangkroko itu akibat gempa memicu longsor di Teluk Hading, yang melipatgandakan kekuatan tsunami.

Zona rentan

Hingga tahun 1992 itu, Indonesia belum memiliki ahli tsunami sehingga riset soal tsunami Flores lebih banyak dilakukan ahli-ahli Jepang.