Find Us On Social Media :

Jangan Abaikan Keringat Dingin, Yuk Deteksi Gejala Penyakitnya!

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 9 Desember 2018 | 16:00 WIB

Intisari-Online.com - Keringat dingin bukanlah suatu penyakit dan normal terjadi.

Namun, keringat dingin bisa menjadi gejala penyerta dari suatu kondisi masalah kesehatan.

Tidak hanya masalah kesehatan fisik tetapi juga psikologis.

Asal Anda tahu, rata-rata orang memiliki 2 hingga 4 juta kelenjar keringat. Ada dua jenis kelenjar keringat.

Baca Juga : Idap Penyakit Langka, Amanda Merasa Seperti Orgasme Hampir Setiap Saat

Pertama, eccrine yang ditemukan di seluruh tubuh dan membantu mengontrol suhu tubuh.

Kedua, apokrin yang terletak terutama di daerah selangkangan dan area ketiak.

Berbeda dengan keringat pada umumnya, keringat dingin bukanlah hasil dari olahraga berat atau suhu tinggi.

Kecemasan dan stres merupakan beberapa penyebab utama terjadinya keringat dingin.

Baca Juga : Bayi Ini Lahir dengan Tubuh Dipenuhi Tahi Lalat, Ibunya Menangis Takut Anaknya Di-bully Ketika Dewasa Nanti

Namun selain itu, ada pula beberapa kondisi kesehatan tubuh lainnya yang dapat menyebabkan keringat dingin:

Hiperhidrosis

Hiperhidrosis adalah nama lain untuk keringat berlebih.

Hiperhidrosis biasanya bukan terjadi karena kekhawatiran.

Baca Juga : 'Saya Operasi Keperawanan untuk Menikah, Namun Justru Menyesal Setelah Tahu Siapa Suami Saya'

Hal ini dapat diwariskan dalam keluarga.

Jika hiperhidrosis cukup menganggu aktivitas sehari-hari, segera temui dokter.

Hipoglikemia

Hipoglikemia terjadi ketiga gula darah turun di bawah tingkat normal.

Baca Juga : Ditawari Rp4 Miliar oleh Pemerintah, Keluarga Korban Penembakan Paniai: Ini Manusia, Bukan Babi yang Dijual di Pasar

Tubuh yang bereaksi terhadap kurangnya gula darah sama dengan kekurangan oksigen.

Makan atau minum manis dapat membantu memulihkan gula darah dalam waktu singkat.

Serangan jantung

Berkeringat dingin bisa menjadi salah satu tanda awal serangan jantung.

Segera temui dokter bila keringat dingin diikuti dengan salah satu gejala berikut:

- Ketidaknyamanan atau rasa sakit di dada yang terasa seperti menarik, meremas, atau kembung

- Sulit bernapas

- Ketidaknyamanan atau rasa sakit di leher, rahang, perut, atau punggung

- Pusing

- Pingsan

Baca Juga : Netizen Menangis, Anak yang Selamatkan Ibunya dari Pemerkosa Meninggal Setelah Koma karena Tengkoraknya Hancur

Syok

Syok terjadi ketika tubuh bereaksi terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem atau cedera parah.

Ketika tubuh mengalami syok, organ-organ tidak menerima oksigen atau darah yang cukup untuk berfungsi.

Bila hal ini terus terjadi maka dapat berakibat fatal.

Baca Juga : Suaminya Miliki Empat Istri Sekaligus, Istri Tertua Bikin Pengakuan yang Mengejutkan!

Gejala shock termasuk:

Infeksi atau sepsis

Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri atau virus yang menyerang jaringan tubuh.

Dalam banyak kasus, infeksi menyebabkan jaringan menjadi meradang karena sistem kekebalan mencoba melawan infeksi.

Baca Juga : Kayu Manis, Salah Satu Rahasia Dewi Hughes Bisa Turunkan Berat Badan Hingga 80 Kg

Sepsis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh merespons infeksi bakteri atau virus yang serius di perut, paru-paru, sistem kemih, atau jaringan tubuh besar lainnya.

Hal ini cukup berbahaya dan dapat mengancam jiwa karena dapat menyebabkan darah menggumpal atau keluar dari pembuluh darah.

Organ pun kesulitan untuk mendapatkan darah segar dan oksigen sehingga menyebabkan keringat dingin.

Beberapa gejala sepsis seperti:

Baca Juga : Korowai, Suku di Pedalaman Papua yang Masih Doyan Makan Daging Manusia

Mual atau vertigo

Mual dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti makan terlalu banyak atau mengonsumsi obat tertentu.

Adapun vertigo adalah pusing yang dihasilkan dari perasaan seperti di dalam ruangan yang bergerak padahal sebenarnya tidak.

Baca Juga : Sekarat karena Gagal Jantung, Pria Ini Batuk Mengeluarkan 'Sebagian Paru-parunya', Dokter Tercengang

Hal ini sering disebabkan oleh masalah dengan telinga bagian dalam dan hubungannya dengan otak.

Gejala umum lain vertigo, termasuk:

Pingsan

Baca Juga : Kocak! 12 Foto 'Behind the Scene' Ini Buktikan Betapa Tak Bisa Dipercayanya Instagram

Keringat dingin dapat terjadi tepat sebelum atau setelah pingsan. Pingsan (sinkop) terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen ke otak.

Pingsan karena kehilangan oksigen otak dapat terjadi karena sejumlah alasan, termasuk:

Rasa sakit yang intens karena cedera

Baca Juga : Meski Berdarah-darah dengan Peluru Tertancap di Tubuhnya, Pria Ini Tetap Melangsungkan Akad Nikah!

Nyeri yang disebabkan oleh cedera, seperti patah tulang atau tertabrak di kepala, dapat menyebabkan keringat dingin.

Hal ini mirip dengan cara syok yang dapat menyebabkan berkeringat dingin karena organ tidak mendapat cukup oksigen.

Stres atau kecemasan

Stres atau kecemasan yang disebabkan oleh tanggung jawab yang berlebihan di rumah, di tempat kerja, atau di sekolah dapat memicu keringat dingin.

Baca Juga : Makan Semangka Berujung Maut: Pria Ini Tewas karena Obstruksi Saluran Napas

Gejala stres antara lain seperti:

- Rasa sakit yang tidak dapat dijelaskanmuntah

- Otot yang tegang

Memiliki stress atau kecemasan dapat mengganggu kualitas hidup hingga kesehatan jangka panjang.

Segera temui dokter bila mengalami stress atau kecemasan.

Agar dokter dapat menilai penyebab dari kedua masalah kesehatan tersebut.

Baca Juga : Dari Luar Rumah Batu Milik Sutini Ini Tampak Sederhana, Tapi Dalamnya Bikin Terpana

Migrain

Migrain adalah jenis sakit kepala yang dapat menyebabkan rasa sakit yang parah untuk jangka waktu yang lama.

Keringat dingin biasanya terjadi selama migrain saat tubuh merespons rasa sakit.

Beberapa gejala migrain:

Menopause

Menopause terjadi ketika keseimbangan hormon estrogen dan progesteron berubah.

Hal ini menandakan bahwa siklus menstruasi telah berakhir.

Keringat dingin adalah salah satu gejala fisik menopause yang paling nyata, selain itu:

Baca Juga : Kabut Misteri 11 Jenazah Misterius di Selat Malaka Mulai Terungkap, 'Speedboat' dan 'Malaysia' Jadi Kata Kunci

Hipotensi

Hipotensi terjadi ketika tekanan darah turun ke tingkat yang jauh lebih rendah dari biasanya.

Tekanan darah rendah normal terjadi ketika tidur atau melakukan sedikit aktivitas.

Namun hipotensi bisa serius ketika menyebabkan otak atau organ lain tidak mendapatkan cukup oksigen.

Gejala hipotensi umum lainnya termasuk:

Tubuh bisa mengalami syok jika tekanan darah turun cukup rendah.

Segera temui dokter bisa hal ini terjadi

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Keringat Dingin Bisa Jadi Gejala Penyakit, Ketahui Berbagai Penyebabnya