Find Us On Social Media :

Jangan Abaikan Keringat Dingin, Yuk Deteksi Gejala Penyakitnya!

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 9 Desember 2018 | 16:00 WIB

Gejala shock termasuk:

Infeksi atau sepsis

Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri atau virus yang menyerang jaringan tubuh.

Dalam banyak kasus, infeksi menyebabkan jaringan menjadi meradang karena sistem kekebalan mencoba melawan infeksi.

Baca Juga : Kayu Manis, Salah Satu Rahasia Dewi Hughes Bisa Turunkan Berat Badan Hingga 80 Kg

Sepsis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh merespons infeksi bakteri atau virus yang serius di perut, paru-paru, sistem kemih, atau jaringan tubuh besar lainnya.

Hal ini cukup berbahaya dan dapat mengancam jiwa karena dapat menyebabkan darah menggumpal atau keluar dari pembuluh darah.

Organ pun kesulitan untuk mendapatkan darah segar dan oksigen sehingga menyebabkan keringat dingin.

Beberapa gejala sepsis seperti:

Baca Juga : Korowai, Suku di Pedalaman Papua yang Masih Doyan Makan Daging Manusia

Mual atau vertigo

Mual dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti makan terlalu banyak atau mengonsumsi obat tertentu.

Adapun vertigo adalah pusing yang dihasilkan dari perasaan seperti di dalam ruangan yang bergerak padahal sebenarnya tidak.

Baca Juga : Sekarat karena Gagal Jantung, Pria Ini Batuk Mengeluarkan 'Sebagian Paru-parunya', Dokter Tercengang

Hal ini sering disebabkan oleh masalah dengan telinga bagian dalam dan hubungannya dengan otak.

Gejala umum lain vertigo, termasuk:

Pingsan

Baca Juga : Kocak! 12 Foto 'Behind the Scene' Ini Buktikan Betapa Tak Bisa Dipercayanya Instagram

Keringat dingin dapat terjadi tepat sebelum atau setelah pingsan. Pingsan (sinkop) terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen ke otak.

Pingsan karena kehilangan oksigen otak dapat terjadi karena sejumlah alasan, termasuk:

Rasa sakit yang intens karena cedera

Baca Juga : Meski Berdarah-darah dengan Peluru Tertancap di Tubuhnya, Pria Ini Tetap Melangsungkan Akad Nikah!

Nyeri yang disebabkan oleh cedera, seperti patah tulang atau tertabrak di kepala, dapat menyebabkan keringat dingin.

Hal ini mirip dengan cara syok yang dapat menyebabkan berkeringat dingin karena organ tidak mendapat cukup oksigen.

Stres atau kecemasan

Stres atau kecemasan yang disebabkan oleh tanggung jawab yang berlebihan di rumah, di tempat kerja, atau di sekolah dapat memicu keringat dingin.

Baca Juga : Makan Semangka Berujung Maut: Pria Ini Tewas karena Obstruksi Saluran Napas

Gejala stres antara lain seperti:

- Rasa sakit yang tidak dapat dijelaskanmuntah

- Otot yang tegang

Memiliki stress atau kecemasan dapat mengganggu kualitas hidup hingga kesehatan jangka panjang.

Segera temui dokter bila mengalami stress atau kecemasan.

Agar dokter dapat menilai penyebab dari kedua masalah kesehatan tersebut.

Baca Juga : Dari Luar Rumah Batu Milik Sutini Ini Tampak Sederhana, Tapi Dalamnya Bikin Terpana

Migrain

Migrain adalah jenis sakit kepala yang dapat menyebabkan rasa sakit yang parah untuk jangka waktu yang lama.

Keringat dingin biasanya terjadi selama migrain saat tubuh merespons rasa sakit.

Beberapa gejala migrain:

Menopause

Menopause terjadi ketika keseimbangan hormon estrogen dan progesteron berubah.

Hal ini menandakan bahwa siklus menstruasi telah berakhir.

Keringat dingin adalah salah satu gejala fisik menopause yang paling nyata, selain itu:

Baca Juga : Kabut Misteri 11 Jenazah Misterius di Selat Malaka Mulai Terungkap, 'Speedboat' dan 'Malaysia' Jadi Kata Kunci

Hipotensi

Hipotensi terjadi ketika tekanan darah turun ke tingkat yang jauh lebih rendah dari biasanya.

Tekanan darah rendah normal terjadi ketika tidur atau melakukan sedikit aktivitas.

Namun hipotensi bisa serius ketika menyebabkan otak atau organ lain tidak mendapatkan cukup oksigen.

Gejala hipotensi umum lainnya termasuk:

Tubuh bisa mengalami syok jika tekanan darah turun cukup rendah.

Segera temui dokter bisa hal ini terjadi

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Keringat Dingin Bisa Jadi Gejala Penyakit, Ketahui Berbagai Penyebabnya