Find Us On Social Media :

Sulit Digunakan, Ini Peran Avia S-199 dan Pembom B-17 Saat Angkatan Udara Israel Membom Kairo

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 8 Desember 2018 | 19:00 WIB

Akan tetapi, S-199 terbukti tidak efisien dan sulit diterbangkan.

Karena masalah teknis dan sistem yang tidak terpercaya ini, terutama perseneling penyinkron senjatanya, Avia S-199 menjadi lebih berbahaya bagi pilotnya dibanding bagi musuhnya.

Akibatnya, pesawat pemburu  ini tidak lama dioperasikan oleh Angkatan Udara Israel dan dipensiunkan pada Mei 1949.

Baca Juga : Suaminya Miliki Empat Istri Sekaligus, Istri Tertua Bikin Pengakuan yang Mengejutkan!

Misi pemboman ke Mesir juga dilakukan bersama menggunakan pesawat pembom berat B-17.

Awalnya, dalam perjalanan ke Kairo untuk misi pemboman, dari ketiga pesawat B-17, hanya satu yang memiliki sistem oksigen darurat.

Pesawat itu juga satu-satunya yang memiliki alat bidik bom.

Pelepas bom darurat dipasang, bersama dengan sekumpulan instrumen, membuat seluruh proyek itu tidak aman dan tak bisa dipercaya.

Baca Juga : Skuadron 101 Israel: Mengerikan Secara Statistik, Hingga Bikin Mesir Tak Berkutik

Namun, keadaan yang mendesak membuat kehati-hatian disingkirkan.

Kemudian, Kurtz, pilot angkatan udara, memutuskan untuk menerbangkan misi itu sekalipun ada banyak kesulitan.

Setelah mendapat instruksi terakhir penerbangan jarak jauh, ketiga pesawat pembom itu lepas landas.

Berjuang untuk membawa pesawat-pesawat mereka yang terus terguncang melewati badai di angkasa, para pilot yang kelelahan itu akhirnya tiba di atas langit cerah di atas Laut Tengah.

Baca Juga : Foto Wanita Muslim Gandeng Bocah Yahudi? Bukan! Fakta di Baliknya Sungguh Mengejutkan