Advertorial
Intisari-Online.com -Sebuah tim ilmuwan internasional melakukan uji DNA terhadapEva Anna Paula Braun.
Eva sendiri merupakanwanita yang dinikahi Der Führer,Adolf Hitler, yang kemudian turut bunuh diri bersamanya.
Hasilnya mengejutkan. Eva kemungkinan besar memiliki darah atau keturunan bangsa Semit alias Yahudi.
Analisis DNA dari sampel rambut menemukan jejak kromosom yang mungkin mengaitkanistri Hitlertersebut dengan salah satu etnis Yahudi.
Baca Juga : Sebelum Bunuh Diri, Hitler Tulis Wasiat: Saya Tidak Sanggup Memikul Tanggung Jawab Perkawinan
Ada rangkaian spesifik gen dalam mitokondria sel DNA (mitokondria merupakan garis yang diturunkan antargenerasi dari ibu ke anak perempuannya) di sana yang sama dengan haplogroup N1b1, gen Yahudi Ashkenazi.
Yahudi Ahskenazi adalah orang Yahudi yang berasal dari Eropa Timur.
Bahasa yang mereka pakai biasanya adalah bahasa Yiddish.
Sekarang sebagian besar prang YahudiAhskenazi tinggal di Israel dan Amerika Serikat.
Baca Juga : Setelah Mati, Tengkorak Hitler Diambil Pasukan Rusia Tapi Sengaja Disembunyikan Stalin, Ini Tujuannya
Kabarini diungkap dalam sebuah program seri dokumenter yang menelusuri DNA tokoh-tokoh legendaris bertajuk "Dead Famous DNA".
Sebuah program mini seri yangpernah ditayangkan jaringan televisi Inggris Living TVpada 2014.
Kalau studi memang pada akhirnya terbukti (terkonfirmasi) benar, diktator fasis yang dalam riwayatnya bertanggung jawab atas pembunuhan jutaan orang Yahudi mungkin telah tanpa disadari menikah dengan seorang wanitaketurunan Yahudipula.BRAUN SEMPAT DISELIDIKI
Braun disekolahkan di sekolah Katolik dan keluarganya menyatakan mereka asli bangsa Aria.
Hitler sempat menyuruh seorang sekretaris pribadinya menyelidiki latar belakang Braun, sebelum yakin dia tidak memilikidarah Yahudi.
Mereka pertama bertemu di Munich saat Braun yang masih belia menjadi asisten fotografer pribadi Hitler.
Hubungan mereka sempat dirahasiakan lantaran Hitler takut membahayakan citra dirinya di muka umum. (Gloria Samantha/National Geographic Indonesia)
Baca Juga : Dulu Kaum Yahudi Hampir Memilih Argentina Sebagai Tanah Air, Bukan Palestina