Intisari-Online.com - Ketika pada 30 April 1945 Adolf Hitler dan istrinya Eva Braun bunuh diri dan mayatnya kemudian dibakar oleh sekretaris pribadinya, Martin Borman.
Dua hari kemudian sisa-sisa jasad Hitler ditemukan oleh pasukan elit Rusia (Uni Soviet).
Pasukan elit Rusia dari Tentara Merah itu bisa mengenali tulang-belulang Hitler berkat bantuan penterjemah yang selalu menyertainya yakni Yelena Rzhevskaya.
Yelena sendiri telah berhasil menemui dokter gigi yang biasa mengunjungi Hitler di bungkernya untuk melakukan konfirmasi asli tidaknya tengkorak Hitler berdasar jenis giginya.
Pasukan elit Tentara Merah Rusia kemudian membawa jasad Hitler berupa tulang belulang bagian tengkorak itu ke Rusia tapi sengaja merahasiakannya.
Di Rusia pada 1946, tengkorak Hitler kembali diperiksa dengan bantuan dokter gigi dari Prancis dan dipastikan bahwa tengkorak bersangkutan memang tengorak Hitler.
Rusia dalam PD II memang sangat membenci Hitler karena pasukan Nazi telah mengakibatkan tewasnya lebih dari 20 juta warga Rusia dan sebisa mungkin menangkapnya hidup-hidup.
Tapi ketika hanya bisa ‘menangkap’ sisa-sisa jasad Hitler , Rusia melalui pemimpinnya Joseph Stalin diam-diam malah sengaja merahasiakan sisa-sisa jasad Hitler itu.
Tujuan Stalin merahasiakan penemuan jasad Hitler ternyata sengaja untuk membingungkan dunia dan sekaligus menyebarkan rumor bahwa Hitler kemungkinan besar masih hidup.
Rusia bahkan memberitakan bahwa Hitler kemungkinan besar telah melarikan diri ke kawasan Amerika Latin.
Dengan rumor yang tersebar itu maka negara-negara yang kemudian memburu keberadaan Hitler seperti Inggris dan AS akan disibukkan oleh upaya pencarian Hitler bukan di Rusia tapi di negara-negara lainnya.
Source | : | Daily Mail,the sun,The Vintage News |
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR