Find Us On Social Media :

Ada 'Safari Manusia' di Kepulauan Andaman, Inikah yang Membuat Suku Sentinel Jadi 'Beringas'?

By Afif Khoirul M, Sabtu, 1 Desember 2018 | 11:00 WIB

Mereka adalah wilayah masuknya migran India dari daratan yang konon di dalamnya ada surga dengan air bening dan pasir yang putih.

Kemudian, di bagian tengah Kepulauan Andaman, ada sebuah jalan besar yang ternyata digunakan untuk memasuki taman nasional yang merupakan rumah bagi suku Jarawa.

Baca Juga : Jangan Lagi Beralasan Sibuk, 14 Olahraga Ini Bisa Dilakukan Sambil Bekerja di Kantor

Suku-suku tradisional ini memiliki sedikit atau tidak ada kontak dengan dunia luar.

Selain dengan mobil-mobil turis yang berjalan di sepanjang jalan. Dalam kegiatan yang disebut oleh para kritikus sebagai "kebun binatang manusia".

Ketika kenyamanan dunia modern mengikis gaya hidup mereka, beberapa suku mengatakan merokok dan minum alkohol. 

Tapi ini sama sekali bukan kisah yang paling mengerikan dari penderitaan mereka.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Sampai tahun 1998, orang-orang Jarawa benar-benar terisolasi dan akan menyerang orang luar dengan panah baja.

Diperkirakan berasal dari Afrika, mereka telah mendiami pulau itu selama ratusan tahun. 

Namun, dalam dua dekade terakhir, banyak yang telah berubah untuk suku Paleolitik ini.

Pembunuhan bayi Jarawa, yang berkulit putih pada tahun 2015 menjadi sorotan bahwa orang luar yang berhubungan dengan suku jarawa berada di luar hukum.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

Hal itu terjadi setelah muncul laporan, penduduk pulau lainnya melakukan penculikan dan pelecehan seksual terhadap suku Jarawa.

Perlahan-lahan, lebih banyak aturan dan peraturan muncul ketika dunia bereaksi terhadap eksploitasi Jarawa.