Find Us On Social Media :

Menghindari Kematian Karena Kebiasaan Makan yang Tidak Benar dengan Diet

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 28 November 2018 | 20:30 WIB

 

Intisari-Online.com – Judul ini memang bombastis. Namun, orang memang bisa meninggal karena kebiasaan makan yang salah sampai menyebabkan gangguan aterosklerosis.

Bagaimana diet bisa membantu mengurangi risiko itu, berikut tulisan Dr. Andry Hartono, Menghindari Kematian dengan Diet, yang dimuat di Majalah Intisari edisi Desember 1988.

Aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah nadi akibat pengendapan kolesterol dan lemak) pada jantung dapat menimbulkan macam-macam gangguan, mulai dari iskemia miokard (kekurangan suplai darah ke otot jantung) yang merupakan serangan paling ringan, sampai infark  miokard (kerusakan otot jantung), yang sering berakibat fatal.

Pada otak, akibat aterosklerosis yang paling ringan berupa iskemia sepintas, sedang yang paling berat berupa stroke, yang terdiri atas trombosis dan perdarahan otak. Akibatnya bisa berupa kelumpuhan dan bisa juga kematian.

Baca Juga : Kardiolog: Diet Keto adalah Ilmu yang Salah, Tingkatkan Risiko Kematian!

Penyebab aterosklerosis

Pola kehidupan di kota-kota besar, berupa makan enak, kerja ringan tetapi sering menderita stress, biasanya dituding sebagai biang keladi kegemukan, kencing manis dan tekanan darah tinggi.

Kegemukan yang mendorong penimbunan lemak, khususnya kolesterol, pada jaringan tubuh (termasuk dinding pembuluh darah), lama-kelamaan bisa menyebabkan aterosklerosis.

Gangguan ini umumnya menyerang orang dan golongan sosial ekonomi menengah ke atas, seperti para pejabat pemerintahan dan pemimpin perusahaan swasta, yang berada di puncak karier dan berumur lebih dari empat puluh tahun.

Baca Juga : Kolesterol Bukan Hanya Sekadar Angka, Apa yang Bisa Dilakukan untuk Menguranginya?