Intisari-Online.com – Kadar kolesterol biasanya dianggap hanya dari segi angka saja. Namun, para ahli mengatakan, sebenarnya lebih banyak dari hanya sekadar angka.
Pedoman kolesterol baru telah diterbitkan oleh American College of Cardiology dan American Heart Association.
Pedoman baru tersebut memasukkan tingkat ambang 70 mg per desiliter untuk kolesterol low-density lipoprotein (LDL atau "buruk") untuk mereka yang berisiko tinggi memiliki riwayat serangan jantung atau stroke.
Kalau 25 tahun lalu orang mengatakan, "Kenali kolesterol Anda."
Lalu 10 tahun yang lalu, fokus bergeser ke risiko. Dan itu diperkuat lima tahun lalu.
Baca Juga : Jahe, Bawang Putih, dan Madu: Resep Manjur untuk Kolesterol Tinggi
Sekarang, tidak hanya mengetahui risiko, tetapi juga mempersonalisasikan risiko Anda.
Pandangan baru ini berarti perawatan khusus yang belum pernah ada sebelumnya.
Setiap orang harus peduli tentang kolesterol, karena “penyebab kematian nomor satu di AS adalah penyakit jantung,” jelas Dr. Leslie Cho, seorang ahli jantung di Klinik Cleveland, seperti dikutip Healthline.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi risiko yang dipersonalisasi. Ini termasuk:
Baca Juga : Telur Kaya Kolesterol, Lalu Haruskah Orang dengan Kolesterol Tinggi Berhenti Makan Telur?
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR