Find Us On Social Media :

Telur Kaya Kolesterol, Lalu Haruskah Orang dengan Kolesterol Tinggi Berhenti Makan Telur?

By Tatik Ariyani, Sabtu, 17 November 2018 | 12:30 WIB

Intisari-Online.com - Serangan jantung paling sering disebabkan oleh penyakit jantung yang dapat terjadi jika Anda memiliki kolesterol tinggi.

Telur kaya akan kolesterol, lalu jika kolesterol seseorang tinggi, apakah sebaiknya dia menghindari makan telur?

Serangan jantung terjadi ketika pasokan darah ke jantung tiba-tiba tertutup.

Penyebab utama serangan jantung adalah penyakit jantung koroner, suatu kondisi di mana pembuluh darah yang memasok jantung tersumbat dengan deposit kolesterol.

Baca Juga : Benarkah Makan Telur Atau Daging Akan Membuat Luka Semakin Lama Sembuhnya, Ini Kebenarannya

Ini bisa terjadi jika kadar kolesterol, sejenis zat berlemak, di dalam tubuh terlalu tinggi.

Ketika kolesterol menyumbat pembuluh darah, itu dapat meledak dan menyebabkan bekuan darah yang memicu serangan jantung.

Untuk mencegah serangan jantung, penyakit jantung dan masalah jantung lainnya, penting untuk menjaga kadar kolesterol agar turun.

Hal ini dapat dicapai dengan mengurangi makanan yang berkontribusi terhadap kolesterol tinggi, seperti yang tinggi lemak jenuh.

Baca Juga : Kesepakatan Sudah Dibuat, Dana pun Sudah Siap, Mengapa Proses Divestasi Freeport Masih Belum Juga Terlaksana?

Karena beberpa kolesterol ditemukan pada beberapa jenis makanan, seperti telur, tampaknya makan telur dapat menambah kolesterol dalam darah dan meningkatkan kolesterol lebih jauh.

Jadi, apakah disarankan untuk menghindari makan telur jika Anda memiliki kolesterol tinggi?

Menurut Heart UK, jawaban sederhananya tidak.

Hal ini karena telur mengandung kolesterol, telur rendah lemak jenuh yang merupakan penyebab utama kolesterol tinggi.

Baca Juga : Gaji Tak Sesuai yang Dijanjikan Agen, 8 TKI Ilegal Kabur ke Hutan Hingga Kelaparan

"Bagi mayoritas orang dengan peningkatan kolesterol tidak ada alasan untuk membatasi makanan yang mengandung kolesterol yang rendah lemak jenuh," kata Heart UK.

"Lemak jenuh memiliki pengaruh lebih besar pada tingkat kolesterol daripada makanan yang mengandung kolesterol."

Telur mengandung lemak dalam jumlah sedang, tetapi putih telur hampir tidak mengandung lemak.

Satu telur ukuran rata-rata mengandung sekitar 4,6 gram lemak, tetapi hanya seperempat dari kandungan lemak tersebut yang merupakan lemak jenuh.

Baca Juga : Pesawat Alami Kendala Teknis, Penumpang Sriwijaya: Kami Ini Manusia, Punya Keluarga yang Menunggu di Rumah

Selain itu, telur memiliki banyak manfaat gizi, seperti protein, vitamin,d an mineral yang tinggi.

Makanan lain yang mengandung kolesterol yang rendah lemak jenuh adalah daging tanpa lemak dari organ hewan, seperti ginjal dan hati serta kerang.

Hal yang disarankan adalah mengurangi makanan yang mengandung kolesterol yang tinggi lemak jenuh.

Yang termasuk dalam makanan dengan kolesterol yang tinggi lemak jenuh adalah produk susu krim penuh, seperti susu, keju, yogurt dan krim, serta produk daging berlemak dan olahan.

Lemak hewani seperti mentega, margarin dan selai yang terbuat dari lemak babi juga makanan yang mengandung kolesterol dengan tinggi lemak jenuh.

Heart UK mengatakan, "Terlalu banyak kolesterol dalam darah bisa berbahaya. Tetapi bangi kebanyakan orang mengurangi telur bukanlah jawabannya, lebih baik mengurangi jumlah lemak jenuh."

Baca Juga : Cucu Wiranto Meninggal Karena Tenggelam, Begini Pertolongan Pertama pada Korban Tenggelam