Find Us On Social Media :

Dari ‘Keluar Rumah dengan Kaki Kiri Dul’ hingga ‘Jangan Potong Kuku di Malam Hari’, Apalagi Jenis Pamali dari Orangtua Dulu yang Masih Anda Ingat?

By Moh Habib Asyhad, Sabtu, 3 Maret 2018 | 18:30 WIB

Untung, penyakitnya tidak  terlalu hebat sehingga penundaan opname sehari-dua bisa diterima. Entah bagaimana sikap si pasien atau keluarganya dalam hal yang sedemikian.

(Baca juga: Yang Mau Usaha Sendiri, Ingat Petuah Bob Sadino Ini: Bisnis Itu Dilaksanakan Bukan Didiskusikan!)

Seorang pasien lain, yang dirawat dalam rumah sakit yang sama, enggan meninggalkan rumah sakit pada hari Selasa, meski ia sudah cukup sembuh. Ia minta tinggal sehari lagi.

Bahwasanya ia harus membayar biaya tambahan untuk satu malam, baginya tidak menjadikan soal.

Tentu saja, mereka itu tidak memeriksa primbon sebelumnya. Khususnya mengenai hari-hari yang baik dan kurang baik. Paling-paling sikap mereka didasari oleh pantangan yang diajarkan oleh "orang-orang tua tempo doeloe".

Apakah itu kakek mereka, apakah nenek mereka, atau mungkin anggota generasi yang lebih tua lagi.

Kucing sial

Saya mengenal sementara ibu-ibu yang — yah, katakanlah saja — takut kucing. Mereka yakin bahwa, kalau orang sedang menuju ke suatu tempat dengan suatu maksud tertentu, lalu seekor kucing melintasi jalanan yang akan dilakui, maksud tadi pasti takkan terkabul. Dalam hal yang sedemikian, sebaiknya pulang sajalah.

Berpuluh tahun yang lalu, semasa Jakarta masih bernama Betawi dan sedang dilanda permainan "capjiki" (semacam judi bangsanya "hwahwe" yang pernah merajalela di ibukota beberapa tahun yang lalu tetapi kini dilarang), saya pernah menyaksikan seorang ibu (kenalan saya) yang sudah kecanduan, urung pergi ke tempat calo capjiki untuk memasukkan pasangannya.

(Baca juga: Jangan Pernah Lupakan Nasihat Orangtua yang Ini (2))

Sebabnya tak lain dan tak bukan: seekor kucing melintasi jalanan di depannya. la yakin bahwa pasangannya pasti takkan kena. Sekaligus terlontarlah keluar dari mulutnya: "Kucing sialan!" Padahal si kucing tidak tahu apa-apa!

Masih tentang kucing: dahulu (atau mungkinkah sekarang masih begitu?) kalau sebuah kendaraan menggilas seekor kucing, maka peristiwa itu dianggap suatu pertanda bahwa kendaraan yang bersangkutan — apakah mobil, sepeda motor, sepeda biasa, dilman, sado ataukah jenis-jenis lain — pasti akan menabrak orang.