Find Us On Social Media :

Jika Saja Bukan Prancis yang Menjajah Vietnam, Bisa Jadi Perang Vietnam akan Dimenangkan AS

By Ade Sulaeman, Rabu, 28 Februari 2018 | 11:00 WIB

Tiada perhatian dari para ilmuwan Barat di luar Perancis dalam mempelajari Indochina/Vietnam terbukti bahwa buku tentang Vietnam yang pertama kali dalam bahasa Inggris, barulah diterbitkan tahun 1958.

Yaitu buku The Smaller Dragon yang ditulis oleh Joseph Buttinger.

Sebagai akibat ketidakpedulian, ignorance, dari orang Amerika terhadap Vietnam, maka hal itu nantinya harus dibayar mahal sekali.

Karena ketidakpedulian tadi menyebabkan orang Amerika cenderung untuk berpikir bahwa Vietnam hanyalah sebuah “negeri kecil”, sehingga sikap awal adalah menyepelekannya.

Padahal bila dibandingkan dengan Jerman yang merupakan musuh terberat AS dalam dua perang dunia, maka sesungguhnya Jerman pun adalah negeri yang kecil.

Gabungan Vietnam Utara dan Selatan luasnya sekitar 127.000 mil persegi, hanya sedikit di bawah Jerman yang mencapai 137.000 mil persegi.

Garis pantai Vietnam pun mencapai 1.400 mil, hampir sama dengan garis pantai Atlantik Amerika antara Miami dengan Boston. Jumlah penduduknya pun melebihi Inggris atau Perancis.

Persepsi AS lainnya yang keliru tentang Vietnam adalah menganggap seolah-olah Vietnam itu “negeri baru” yang masih gampang diotak-atik.

Penjajahan oleh Perancis yang tertutup dan sikap tek peduli terhadap Asia dan sejarahnya, membuat orang Amerika tidak memahami atau menyadari, bahwa Vietnam adalah salah satu negara yang sudah tua.

Jejak sejarahnya yang terekam pun berasal dari tahun 111 sebelum Masehi, atau sekitar 50 tahun sebelum tentara Romawi mendarat di pesisir Inggris.

Dalam sejarah awalnya, Vietnam memang lama dikuasai oleh China.

Namun tahun 946 memperoleh kemerdekaannya dan menjadi negara berdaulat hingga datangnya kolonialis Perancis pada pertengahan abad ke-19, tepatnya mulai tahun 1884.

Karena lamanya Vietnam dalam kekuasaan orang lain, maka sejak dulu pada bangsa Vietnam terbentuk semacam tradisi kependekaran atau warrior tradition.

Tradisi yang memiliki sikap dan daya juang yang ulet, didasari sikap nasionalisme yang kuat.

Ketidaktahuan Amerika terhadap apa yang melatari Vietnam, baik sejarah, kondisi fisik tanahnya, maupun kultur bangsanya, terbukti berakibat fatal bagi AS seperti ditunjukkan dalam Perang Vietnam.

(Baca juga: Tiru Taktik Bertempur Gerilya Pejuang Indonesia di Perang Kemerdekaan, Viet Cong Sukses Bikin Babak Belur Pasukan AS)