Advertorial
Intisari-Online.com -Tatkala krisis Teluk Tonkin di Perairan Vietnam mulai bergejolak pada Agustus 1964, tidak ada yang menduga jika krisis di lautan itu menjadi biang keladi Perang Vietnam yang berdarah-darah.
Pada awalnya, AS secara diam-diam berusaha membendung pengaruh komunis Vietnam Utara yang mulai merembes ke wilayah Vietnam Selatan.
Kapal-kapal perang seperti detroyer (kapal perusak) USS Maddox pun diturunkan ke Perairan Teluk Tonkin dan bertugas sebagai kapal mata-mata bagi Vietnam Utara.
Tak hanya menurunkan kapal besar, kapal-kapal cepat bersenjata torpedo, Patrol Torpeda Fast (PTF), buatan Norwegia yang kemudian diserahkan kepada Angkatan Laut Vietnam Selatan pun turut berpatroli.
Seperti dikehendaki AS dan tanpa disuruh, kapal-kapal PTF Vietnam Selatan itu mulai melancarkan serangan.
(Baca juga:Selamatkan Puluhan Nyawa saat Perang Vietnam, Veteran Ini Diganjar Penghargaan Tertinggi Militer AS)
Caranya dengan membombardir radar milik Vietnam Utara dan sekaligus menurunkan pasukan komando untuk melancarkan serangan sabotase.
Pemerintah Vietnam Utara langsung menuduh serangan itu pasti didalangi AS.
Akibatnya Krisis Teluk Tonkin makin memanas dan Presiden AS saat itu, Lyndon B Johnson, segera memerintahkan lebih banyak lagi kapal perang AS untuk berpatroli di sepanjang perairan Vietnam Utara.
Operasi yang dinamai Desoto Patrol itu melibatkan sejumlah kapal destroyer yang bertugas melancarkan operasi intelijen di perairan yang menghubungkan poros komunis Soviet, China, Korea Utara, dan Vietnam Utara.
Pada Agustus 1964, destroyer USS Maddox (DD731) yang dikomandani oleh Kapten John J. Herrick yang sedang bertugas di Teluk Tonkin tiba-tiba diserang kapal-kapal PTF Vietnam Utara.
Tiga unit kapal PTF Vietnam Utara buatan Soviet (P-4) yang dipersenjatai torpedo tiba-tiba bergerak cepat menuju USS Maddox.
Tak berapa lama kemudian sejumlah torpedo pun diluncurkan tapi gagal mengenai target.
Senapan mesin P-4 yang ditembakkan hanya mampu mengenai dek samping USS Maddox tanpa menimbulkan kerusakan sedikit pun.
Sebaliknya tembakan balasan yang dimuntahkan meriam USS Maddox disusul serangan udara pesawat tempur F-8 yang lepas landas dari USS Ticonderoga (CVA 14) langsung menghancurkan semua PTF Vietnam Utara.
Serangan PTF Vietnam Utara sontak membuat AS yang memang sudah ingin menggempur Vietnam Utara itu seperti mendapat restu.
Armada Ketujuh AL AS di Asia-Pasifik pun diturunkan dan serangan balasan dalam skala besar terhadap pangkalan-pangkalan militer Vietnam Utara pun dimulai.
Pesawat-pesawat tempur yang berpangkalan di kapal induk USS Ticonderoga dan USS Constellation berhasil menenggelamkan 30 kapal dan gudang minyak Vietnam Utara.
(Baca juga:Cara Mudah Membuat Foto Status WhatsApp Lebih Keren, Bisa Dicoba Sekarang Juga)
Pada awal tahun 1965, AS bahkan menurunkan pasukan secara besar-besaran di Vietnam Selatan.
Perang Vietnam yang berkepanjangan serta makan biaya sangat besar pun berkobar dengan dahsyatnya.
Tapi Perang Vietnam yang sesungguhnya dikehendaki oleh AS itu akhirnya malah menjadi bumerang.
Pasalnya pasukan AS justru berhasil dihancurkan oleh pasukan Vietnam Utara.