Find Us On Social Media :

Jika Saja Bukan Prancis yang Menjajah Vietnam, Bisa Jadi Perang Vietnam akan Dimenangkan AS

By Ade Sulaeman, Rabu, 28 Februari 2018 | 11:00 WIB

Intisari-Online.com - Mungkin benar bahwa dalam Perang Vietnam yang berlangsung dari tahun 1959 sampai jatuhnya Saigon tahun 1975, tentara Amerika selalu menang dalam setiap pertempuran besar melawan pasukan Vietnam Utara dan Viet Cong.

Namun tragisnya, kesudahan perang menunjukkan Amerika Serikat lah yang justru mengalami kekalahan, bahkan kekalahan perang terbesar sepanjang sejarahnya.

Mengapa tragedi seperti itu dapat terjadi?

Jawaban atas pertanyaan itu adalah dengan merunut latar belakang sejarah yang mengantar terjadi Perang Vietnam.

(Baca juga: Di Perang Vietnam, AS Tak Hanya Kehilangan 60 Ribu Pasukan tapi Juga Harus Membuang Puluhan Helikopter ke Lautan)

Kenyataan menunjukkan, sebelum AS melibatkan diri dalam perang di Asia Tenggara ini, orang Amerika dari rakyatnya hingga para ilmuwan, kaum militer, dan para politisinya, praktis sama sekali tidak mengenal Vietnam.

Perhatian dan pengetahuan mereka tentang negeri itu, termasuk kondisi fisik, sejarah, dan kultur rakyatnya, adalah nol besar!

Orang Barat memang sudah lama mengetahui keberadaan Asia Timur termasuk Asia Tenggara.

Namun kesadaran mereka baru terbuka pada abad ke-19 tatkala politik kolonialisme mereka mulai menjamah wilayah itu, khususnya oleh Perancis di kawasan yang mereka namakan ‘Indochina’.

Namun orang Perancis dikenal amat protektif terhadap wilayah kolonialnya.

Mereka tidak mau orang lain mengetahui, apalagi mencampuri urusan wilayah jajahannya.

Akibatnya, orang Barat lainnya tidak peduli dan tidak banyak tahu mengenai kawasan Asia Tenggara yang dikuasai Perancis.