Find Us On Social Media :

Jangan Bingung Lagi, Ini Cara Tepat Menghitung Usia Kehamilan!

By Ade Sulaeman, Kamis, 8 Februari 2018 | 13:00 WIB

Kehamilan biasanya dihitung dengan satuan minggu yang dimulai dari hari pertama haid terakhir.

(Baca juga: Cara Mengusir Sakit Kepala Dalam 5 Menit Tanpa Pil Ataupun Obat Kimia)

Karena ovulasi umumnya terjadi 2 minggu sejak haid pertama dan pembuahan terjadi segera setelah ovulasi, maka usia embrio secara kasar 2 minggu lebih muda dari usia kehamilan sebenarnya.

Dengan kata lain, wanita yang dinyatakan hamil 4 minggu, usia embrionya adalah 2 minggu.

Jika haidnya tidak teratur, perbedaan usia kehamilan sebenarnya bisa lebih dari 2 minggu.

Untuk memudahkan, jika seorang wanita terlambat haid 2 minggu, maka usia kehamilannya oleh dokter akan ditulis 6 minggu.

Lama kehamilan rata-rata 266 hari (38 minggu) yang dihitung sejak terjadinya konsepsi (pembuahan).

Tanggal taksiran persalinan biasanya dihitung dengan mengurangi 3 bulan sejak hari haid pertama, untuk harinya ditambah 7 dan tahunnya ditambah 1.

Sebagai contoh, seorang wanita yang hamil dengan hari pertama haid yang terakhir 15 Mei 2003, maka tanggal taksiran persalinannya adalah 22 Februari 2004.

Diperkirakan, hanya 10% kehamilan yang persalinannya sesuai dengan tanggal perkiraan persalinan, 50% akan bersalin dalam 1 minggu sekitar tanggal taksiran, dan 90% akan bersalin dalam 2 minggu sebelum atau setelah tanggal taksiran.

Karena itu, persalinan yang kurang dari 2 minggu atau lebih dari 2 minggu dari tanggal taksiran persalinan, dianggap normal.