Find Us On Social Media :

Josip Broz Tito Diktaktor Yugoslavia Yang Akrab dengan Bung Karno dan Sama-sama 'Penggemar' Wanita

By Ade Sulaeman, Selasa, 16 Januari 2018 | 15:45 WIB

Sewaktu negeri ini masih benama kekaisaran Austro-Hongaria, penduduknya hidup relatif lebih makmur dan damai.

(Baca juga: ‘Acar Kelingking’, Persembahan Anggota Yakuza untuk para 'Bapak' Sebagai Tanda Kesetiaan)

Mereka pun hidup membaur tanpa ada rasa curiga. Orang Serbia dan Kroasia banyak bermukim di Kroasia dan banyak lagi pembauran yang terjadi.

Hitler yang memakai konsep memecah belah untuk bisa menguasai seluruh kawasan Yugoslavia ternyat memperparah konflik.

Perang antar etnis pun berkobar. Pembantaian berdasar bangsa dan keyakinan memakan ratusan ribu korban jiwa.

Jutaan penduduk menjadi pengungsi akibat diusir maupun terusir. Hitler akhirnya berhasil menguasai sebagian besar wilayah kerajaan Yugoslavia.

Tito menjadi pahlawan pilihan rakyat ketika bersama kaum partisan dan dukungan Uni Soviet berhasil menguasai ibukota Yugoslavia, Belgrado, dari tangan Hitler pada 1944.

Tito yang bersuku bangsa Kroasia, dengan dukungan kaum partisan, kemudian mendirikan Republik Rakyat Federal Yugoslavia pada 31 Januari 1946.

Komunisme menjadi paham negara dan Tito diangkat menjadi presiden seumur hidup.

Bangsa-bangsa yang tergabung dalam republik ini di antaranya adalah Bosnia, Herzegovina, Kroasia, Servia, Kosovo, Macedonia, Montenegro dan Slovenia.

Bentuk negara federal ini sekaligus untuk menekan keinginan bangsa Serbia yang menginginkan bentuk negara kesatuan.