Find Us On Social Media :

Wahai Ayah-Ibu, Bukan dengan Bentak-bentakan, Membangun Karakter Anak Itu dengan Pujian

By Moh Habib Asyhad, Senin, 15 Januari 2018 | 19:00 WIB

Inilah yang tidak dapat dikendalikan oleh seorang anak dan dapat berubah selama pujian yang kita berikan.

(Baca juga: Tak Memasukkannya ke Sekolah Formal, Haji Agus Salim Mendidik Anaknya Lewat Dongeng)

(Baca juga: 4 Tanda Kita Sudah Mendidik Anak dengan Benar)

Cara kita memuji akan membantu mereka dengan bertambahnya usia.

Fokus pujian pada hasil seperti ‘Kamu terlihat cantik’, ‘Kamu pintar karena memperoleh nilai 100’, harus ditambahkan dengan pernyataan bagaimana mereka mencapainya.

Contohnya, ‘Rambutmu terlihat cantik, sisiran sendiri 'kan?’ atau, ‘Karena kamu belajar kemarin makanya mendapatkan nilai bagus’.

Metode ini tidak akan membuat mereka berpikir kalau mereka mendapat apa yang mereka capai karena mereka lahir dengan kecantikan atau kepandaian, tetapi mereka mendapatkannya karena mereka harus berusaha.

Jika anak-anak berpikir awalnya mereka berbakat, namun kita salah memuji hanya karena untuk menyenangkan mereka, akan sulit bagi mereka untuk memperbaikinya.

Berbeda jika sejak awal kita memberitahu mereka, proses dan usaha yang membuat bakat mereka terasah.

Ketika mereka menemukan penghalang, mereka akan mencoba mencari jalan keluar untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi.

(Baca juga: Enam Cara Mendidik Anak Bagi Wanita Karier)