Find Us On Social Media :

Tradisi Tiwah: Saat Tulang Belulang Diangkat dari Liang Kubur untuk Dicuci dan ‘Dilumasi'

By Ade Sulaeman, Sabtu, 13 Januari 2018 | 16:00 WIB

Karena sering menghadiri upacara dan pesta, mungkin saya jadi salah seorang yang paling sering mendapat penghargaan ini. Begitu datang dan duduk di lantai, tuan rumah biasanya langsung memolesi seluruh muka saya dengan bedak dingin, sampai kadangkala kaca mata pun jadi buram, ikut terolesi bedak cair tersebut.

(Baca juga: Anak Miliarder Ini Disuruh Ayahnya Jadi Orang Miskin, Hanya Dibekali Uang Rp100 Ribu)

Baru selesai dibedaki, anggota keluarga yang lain datang dengan minyak wangi yang  disemprotkan ke baju para tamu.

Mungkin karena kurang paham soal jenis-jenis pengharum modern, tak jarang saya disemprot dengan wewangian yang sebenarnya pengharum ketiak.

Karena rambut yang hitam mengkilap dianggap indah, maka tiap kali datang ke pesta rambut saya juga dibuat kelimis. Kepala saya diguyur dengan minyak goreng botolan.

Minuman keras dan rokok tak henti-hentinya ditawarkan. Diam-diam arak atau tuak yang disodorkan sering saya tumpahkan lagi ke tanah, daripada jadi sering mabuk selama tinggal di Teluk Nyatu.

Sumbangan berarti utang

Keramaian pesta tiwah mencapai puncaknya di hari pembantaian hewan kurban untuk bekal para arwah. Karena jumlahnya mencapai lebih dari dua puluh ekor, maka acara puncak pesta tiwah di Teluk Nyatu dibagi dalam dua hari.

Malah, kalau hewan kurban lebih banyak lagi, acara puncak bisa berlangsung sampai tiga hari.

Di hari pertama saja sudah dibantai tak kurang dari sepuluh ekor kerbau dan sapi, serta beberapa ekor babi. Di hari kedua, jumlahnya lebih banyak lagi.

Setiap hewan kurban ditombaki dulu sampai seluruh badannya luka-luka dan mencucurkan darah sebelum akhirnya benar-benar ditamatkan riwayatnya, disembelih dengan mandau yang tajam. Hanya para ahli waris si mati saja yang boleh ikut melukai hewan-hewan kurban ini.

Acara menyambut rombongan tamu terhormat juga jadi tontonan yang asyik. Yang dimaksud dengan tamu terhomat adalah rombongan tamu dari desa tetangga yang datang dengan rakit atau perahu yang dihias indah berisi sumbangan pesta dalam jumlah besar.