Find Us On Social Media :

Hati-hati! 'Hanya' Karena Gaya Hidup yang Diimpikannya, Hidup Pria Ini Berakhir Tragis

By Tatik Ariyani, Sabtu, 13 Januari 2018 | 10:00 WIB

Intisari-Online.com - Jack Cropper (20) bunuh diri karena takut tidak bisa mencapai gaya hidup yang dia inginkan selama ini.

Dia tinggal bersama kekasihnya yang masih kerabat jauh keluarganya.

Jack menginginkan sebuah mobil, pakaian bermerk, rumah milik sendiri yang bercat putih dengan perabotan yang harganya sangat mahal.

Dia ketakutan tidak bisa mencapai gaya hidup yang dia inginkan, lalu memutuskan untuk mengakhiri hidupnya setelah memberitahu ibunya melalui surat yang ditemukan 'Saya tidak ingin menjadi 'Gypo Jack,' tidak lagi bu.'

BACA JUGA:

Sebuah pencarian Jack dilakukan di sekitar pedesaan dekat rumahnya di desa Whitney Bottom, dekat Bacup, Lancs.

Tapi Jack ditemukan dalam keadaan gantung diri tiga hari kemudian.

Ibu Jack, Vicky Dunn, kini meningkatkan kepedulian atas apa yang menimpa anaknya dengan mengingatkan orang lain untuk tidak melakukan hal yang sama.

Dia membaca sebuah surat yang menyentuh hatinya saat pemeriksaan di Burnley dan mengatakan 'hal-hal kecil yang konyol' dalam hidup.

BACA JUGA: 

Dunn mengatakan bahwa anaknya selalu menginginkan apa yang dimiliki oleh orang lain, namun dia tidak bisa melihat orang lain juga menginginkan hal yang dimilikinya.

Jack belajar ilmu konstruksi di Accrington dan Rossendale College, yang mempelajari dalam pembuatan batu-bata dan bekerja dengan ayahnya di J Cropper Stone.

Dia juga hidup mandiri di karavan yang berada di halaman bangunan ayahnya.

Namun, minggu menjelang kematiannya bulan Juli lalu, Jack sempat berdebat dengan kekasihnya, Shauna Leyland dan memutuskan untuk membuka rekening di bank dan ingin mengubah kehidupannya.

BACA JUGA: 

Dunn mengatakan anaknya tidak memiliki masa kecil yang terbaik, namun juga bukan yang terburuk.

Di sekolah, dia selalu berempati kepada semua orang, namun dia marah dengan hasil ujian dan nilainya yang tidak memuaskan.

Dia juga mempunyai guru yang mengajarnya dan memperlakukan dirinya seperti keluarga sendiri.

Saat usianya 14 tahun, Jack bekerja setiap hari dengan honor sebesar £ 5 (sekitar Rp 90 ribu) sehari, dan tidak pernah mengeluhkan pagi yang dingin.

BACA JUGA:

Pada usia 18 tahun, dia sudah bisa membeli sebuah karavan di depan halaman ayahnya dengan usahanya sendiri.

Dia lalu mulai berpikir untuk membuka rekening bank, membeli pakaian bagus, mobil, menyiapkan rumah dengan furniture berharga mahal yang sulit dijangkau olehnya.

Jack bukanlah orang gila atau pecandu narkoba, hanya saja terlalu banyak hal yang dirasakannya, emosinya sebagai seorang pria, jatuh cinta dan berada di bawah tekanan karena menjadi pria yang terlalu baik.

Dunn kemudian mengatakan kepada semua orang bahwa terkadang mengistirahatkan diri adalah hal yang terbaik, pikiran kita juga harus beristirahat dan kita butuh berbicara kepada orang lain.

BACA JUGA: 

Leyland, kekasih Jack, mengatakan bahwa dia melihat Jack untuk yang terakhir kalinya pada hari Jumat ketika dia meninggalkan anjing Poppy di rumahnya.

Leyland juga mengatakan Jack sebelumnya pernah mengatakan bahwa dia akan bunuh diri, namun dia pikir Jack hanya bercanda karena dia sedang mabuk.

Jack pasti merasa telah mengecewakan banyak orang dan dengan adanya banyak orang di sekitarnya menunjukkan bahwa betapa semua orang mencintai Jack. (mirror.co.uk)

BACA JUGA: