Find Us On Social Media :

Wow! Ternyata Pangeran Diponegoro Sudah Gunakan Senjata Biologis saat Melawan Belanda

By Ade Sulaeman, Kamis, 11 Januari 2018 | 19:00 WIB

Perang Jawa bahkan dimasukkan sebagai perang besar, great war, untuk ukuran Eropa.

Sedangkan di pihak pasukan Diponegoro dan rakyat yang mendukung, diperkirakan 200.000 orang telah gugur.

Perang Jawa sekaligus menunjukkan perlawanan tak kenal menyerah dari Pangeran Diponegoro kendati tujuannya bukan untuk merebut kekuasaan kerajaan tapi semata-mata upaya murni mengusir penjajah.

Bersama sisa laskarnya, Pangeran Diponegoro yang makin terdesak dan terus diburu-buru, menyatakan akan menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota laskarnya dibebaskan.

Jenderal De Kock pun menerima usulan Diponegoro dan mengajaknya bertemu serta berunding di Magelang.

Ketika datang berunding, Belanda ternyata telah mempersiapkan tipu muslihat. Tawaran Diponegoro ditolak dan diam-diam disiapkan pasukan penyergapan dalam jumlah besar.

Pangeran Diponegoro sangat marah namun atas pertimbangan keselamatan anak buahnya memutuskan tidak melawan.

Ia akhirnya berhasil ditawan. Untuk menghilangkan pengaruh dan memutuskan komunikasi dengan pengikutnya, Pangeran Diponegoro dan keluarganya lalu diasingkan ke Manado, lalu dipindahkan ke Makassar.

Pada tanggal 8 Januari 1855, di Benteng Rotterdam, Makassar, Pangeran yang telah memperkenalkan semua strategi bertempur itu akhirnya meninggal dunia.

(Baca juga: (Foto) Kisah Memilukan dari Jasad-jasad 'Abadi' para Pendaki Everest)