Find Us On Social Media :

Wow! Ternyata Pangeran Diponegoro Sudah Gunakan Senjata Biologis saat Melawan Belanda

By Ade Sulaeman, Kamis, 11 Januari 2018 | 19:00 WIB

Upaya Belanda untuk memprovokasi berhasil, Diponegoro marah besar dan memerintahkan untuk mencabuti patok yang telah ditanam.

(Baca juga: Abu Bakar Al Baghdadi Si Pemimin ISIS Ternyata Agen Mossad, Foto Ini Membuktikannya)

Belanda jadi punya alasan untuk menangkap Diponegoro yang dianggap sebagai pemberontak.

Penangkapan resmi dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 1825.

Bentrokan pun pecah, Pangeran Diponegoro yang terdesak lalu membawa keluarganya menyingkir ke Kabupaten Kulonprogo dan kemudian bergeser ke Selatan Yogyakarta, Goa Selarong, Bantul untuk melancarkan perang gerilya.

Pangeran Diponegoro lalu membangun kekuatan untuk melawan Belanda dan perang yang memakan korban ratusan ribu jiwa berkobar dari tahun 1825-1830.

Pada awalnya Pangeran Diponegoro yang menerapkan semua strategi perang mulai dari taktik infanteri, gerilya, perang terbuka, hingga perang spionase, berhasil memukul mundur pasukan Belanda.

Untuk pertama kalinya, Pangeran Diponegoro juga memperkenalkan pasukan wanita yang sanggup bertempur seperti prajurit kavaleri.

Naik kuda sambil membidikkan panah.

Musim yang merugikan Belanda seperti musim hujan dimanfaatkan laskar Pangeran Diponegoro untuk melancarkan serbuan besar-besaran sehingga mampu menimbulkan korban besar di pihak Belanda.

Musim penghujan juga digunakan oleh pasukan Diponegoro untuk melancarkan “perang biologi”.