Find Us On Social Media :

Narapidana Ini 'Bangkit dari Kematian' Tepat saat Tubuhnya Sudah Siap ‘Dibongkar’ oleh Dokter

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 10 Januari 2018 | 15:00 WIB

Intisari-Online.com- Pihak berwenang penjara Spanyol bingung setelah seorang narapidana yang dinyatakan meninggal oleh tiga dokter secara terpisah terbangun kembali di kamar mayat.

Gonzalo Montoya Jiménez (29), telah dimasukkan ke kantong mayat dan dipindahkan ke kamar mayat rumah sakit.

Dirinya dinyatakan meninggal dunia.

Jiménez, yang ditahan atas kasus perampokan itu awalnya ditemukan duduk tak sadarkan diri di kursi dalam selnya.

Baca Juga: 

Baca Juga: 

Dia kemudian didatangi oleh dua dokter yang bertugas di penjara tersebut dan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan apapun.

Tubuhnya tidak bereaksi dan tidak dapat merasakan apapun, para dokter kemudian menyatakan bahwa dia meninggal.    .

Satu jam kemudian seorang dokter forensik memeriksanya dan menyetujui hal itu, dia mengeluarkan laporan kematian ketiga.

Baru kemudian di kamar jenazah dokter menyadari ada sesuatu yang sangat salah saat mendengar kantong mayat bergerak-gerak.

Pada titik ini, Jiménez sudah menghabiskan waktu di kamar mayat yang dingin dan kulitnya ditandai dengan pedoman pisau bedah untuk persiapan autopsi.

"Dokter forensik mulai mendengar suara dari dalam kantong mayat," lapor El Español seperti dilansir pada Science Alert (10/1/2018).

Ahli forensik melanjutkan untuk membuka kantong itu dan menemukan narapidana masih hidup.

Jiménez kemudian dipindahkan di bawah pengawasan ambulans ke rumah sakit lain untuk dipulihkan.

"Saya tidak bisa berkomentar mengenai apa yang terjadi di Institute of Legal Medicine," kata juru bicara Penjara Spanyol kepada media.

Namun tiga dokter telah melihat tanda-tanda kematian secara klinis sehingga masih belum jelas mengapa ini dapat terjadi.

Baca Juga: 

Baca Juga: 

Sehari sebelum Jiménez ditemukan 'mati', dia mengeluh kesakitan, dan meski tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kondisinya, kemungkinan itu tanda tanda sianosis.

Perubahan warna kulit karena kekurangan oksigen.

Pejabat rumah sakit telah mengatakan kepada media Spanyol bahwa kematian palsu bisa disebut katalepsi.

Tubuh memasuki keadaan trans atau kejang, kehilangan rasa dan kesadaran, bersamaan dengan kekakuan fisik.

Sementara pihak keluarga Jiménez sedang mempertimbangkan tindakan hukum terhadap penjara tersebut.

Baca Juga: