Penulis
Intisari-Online.com – Secangkir kopi umumnya mengandung sekitar 100 mg kafein. Tentunya kandungan ini berbeda pada beberapa jenis kopi.
Secangkir kopi tubruk bisa mengandung kafein hingga 200 mg, sementara kopi instan rata-rata di bawah 100 mg.
Jika dua cangkir sehari, berarti Anda mengonsumsi kafein sekitar 200 mg. Masih dalam batas aman.
Akan menjadi tidak baik untuk kesehatan kalau konsumsinya berlebihan, misalnya lebih dari lima cangkir (500 mg kafein) sehari.
(Baca juga:Kafein, Satu dari Enam Hal Mengejutkan yang Membuat Gairah Menurun)
(Baca juga:Remaja Meninggal Overdosis Kafein, Benarkah Kafein Bisa Membunuh Orang yang Sehat?)
Konsumsi kafein sebesar itu berpotensi menimbulkan gangguan pada sistem jantung dan pembuluh darah.
Kalau dikonsumsi secara wajar, kopi tidak membahayakan kesehatan.
Asal bisa menjaga gaya hidup secara sehat, peminum kopi tiap hari tetap bisa sehat dan panjang umur.
Dalam dosis moderat, kafein bisa mengurangi rasa kantuk, meningkatkan daya pikir, meningkatkan daya ingat, serta memperbaiki mood.
Ini semua adalah manfaat yang baik.
Kafein bukanlah senyawa yang jahat. Sejumlah kecil kafein biasa digunakan dalam obat-obatan penghilang rasa nyeri, terutama pada obat sakit kepala.
Dosis kecil kafein mampu melebarkan pembuluh darah sehingga dapat melancarkan aliran darah ke otak dan mengurangi rasa nyeri.
Mengonsumsi kopi satu sampai dua cangkir sehari, juga bisa menjaga kesegaran tubuh.
(Baca juga:Wajan Antilengket Mengurangi Asupan Kolesterol, Benarkah?)
(Baca juga:Ingin Miliki Vagina yang Sehat? Konsumsi Beberapa Asupan Berikut Ini!)
Namun, kalau kita bisa bugar tanpa minum kopi, itu jelas lebih baik. Caranya?
Istirahat yang cukup, olahraga minimal 30 menit sehari, makan-makanan dengan gizi seimbang, dan batasi pekerjaan yang berlebihan – umumnya peminum kopi adalah pecandu kerja (workaholic).
Kafein dalam dosis moderat juga bisa bekerja sebagai antioksidan yang mampu menetralkan radikal bebas penyebab tumor atau kanker.
Namun jika dosisnya berlebihan, denyut jantung serta tekanan darah akan meningkat.
Ujung-ujungnya bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler, serangan jantung serta stroke.
Efek buruk lainnya berupa gangguan sakit kepala kronis, gangguan tidur (insomnia), kesulitan berkonsentrasi, jantung berdebar-debar, gangguan lambung (mag), bahkan perasaan gugup yang berlebihan.
Mereka yang sensitif terhadap kafein, misalnya anak-anak dan wanita hamil, sangat dianjurkan menjauhi kopi.
Wanita hamil yang mengonsumsi kopi lebih dari tiga cangkir sehari (setara dengan 300 mg kafein) bayi di kandungannya berisiko lahir dengan kelainan detak jantung yang lebih cepat, mudah mengalami tremor atau gemetaran.
Risiko ini akan menjadi lebih besar jika disertai dengan kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol pada saat kehamilan.
Wanita menyusui juga dianjurkan tidak mengonsumsi kopi melebihi tiga cangkir sehari.
Kafein bisa ditemukan dalam jumlah kecil di dalam ASI sehingga bisa masuk ke dalam tubuh bayi yang sedang dalam masa menyusu dan menyebabkan gangguan tidur.
Selain pada kopi, kafein juga terkandung di dalam minuman berenergi yang banyak dijual bebas.
Karena itu jika Anda gemar mengonsumsi kopi, sebaiknya memperhatikan dosis kafein harian, baik dari kopi maupun minuman-minuman lain yang mengandung zat ini.
(Dr. Mohammad Caesario. Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Maret 2012)
(Baca juga:Belalang Goreng Panganan Enak dan Bergizi Tinggi, Khas Gunung Kidul!)