Find Us On Social Media :

Densus 88, Pasukan Khusus Polri yang Wajib ‘Muntahkan’ 30.000 Peluru Setiap Latihan Demi Hal Ini

By Ade Sulaeman, Kamis, 4 Januari 2018 | 19:00 WIB

Atas kepedulian inilah, tiap tahun  AS dan Australia memberikan bantuan kepada Polri untuk membentuk suatu Detasemen khusus antiteror.

Tujuan dari program tahunan ini adalah untuk membentuk suatu tim antiteror independen milik Polri.

Mereka harus sanggup menangani aksi teror mulai dari aksi bom, penyelamatan sandera, dan reaksi cepat hingga serangan bersenjata (armed assault).

Dalam perencanaannya, Densus 88 secara penuh beroperasi mulai 2005 dengan perkiraan kekuatan sekitar 400 personel.

Pelatihan Detasemen  88 tetap dilakukan di Megamendung. Di tempat ini dibangun berbagai kelengkapan pelatihan baru dari pembiayaan AS.

Diantaranya firing range, knockdown house, ruang kelas dan berbagai bangunan dengan alat dan kelengkapan untuk melakukan berbagai pelatihan.

Personel Densus 88 yang dilatih,  diharuskan menghabiskan  minimal 30.000 peluru selama pendidikan.

Tujuannya adalah agar semua personel Densus 88 memiliki kemampuan mahir menembak dengan semua jenis senjata api.

Instruktur pun didatangkan dari AS dengan kualifikasi eks pasukan khusus atau secret service.

Selain latihan di Megamendung, Densus 88 juga menggunakan Pusat Pelatihan Antiteror Indonesia (Platina) yang dibangun di komplek Akademi Kepolisian (Akpol), Semarang.

(Baca juga: Jet Tempur F-15 C Ini Patah Jadi Dua Saat Terbang, Begini Nasib Pilotnya)