Find Us On Social Media :

Densus 88, Pasukan Khusus Polri yang Wajib ‘Muntahkan’ 30.000 Peluru Setiap Latihan Demi Hal Ini

By Ade Sulaeman, Kamis, 4 Januari 2018 | 19:00 WIB

Intisari-Online.com - Pasukan khusus Datasemen 88 (Densus 88) Polri termasuk pasukan yang penuh teka-teki karena sangat tertutup dan sulit diliput media massa.

Anggota densus 88 memang dirahasiakan.  Jika sedang bertugas mereka memakai penutup  wajah (balakava) dan tidak pernah berbicara kepada siapapun meski sedang berada di tengah kerumunan masyarakat.

Anggota Densus 88 memang harus dirahasiakan sehingga wajahnya jadi sulit dikenali ketika sedang menyamar tanpa menggunakan penutup wajah.

Pasukan khusus antiteror Polri  ini dibentuk pada tanggal 26 Agustus 2004.

(Baca juga: Pasukan Elite Inggris SAS Sangat Hebat, Tapi Mereka Gentar Kepada Kopassus)

Saat itu Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Firman Gani meresmikan pembentukan tim antiteror baru bernama Detasemen 88.

Pada pelantikan itu, Kapolda mengukuhkan 75 anggota Densus 88 yang dipimpin Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Tito Karnavian sudah siap bertugas memerangi aksi teror.

Tito Karnavian adalah Kepala Satuan I Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya yang sekarang menjabat sebagai Kapolri.

Dalam rangkaian upacara diperagakan kepiawaian tim menanggulangi bom mobil dan penyanderaan oleh teroris.

Ke-75 anggota Den 88 Polda Metro Jaya sebelumnya mendapat pelatihan khusus di Pusat Pendidikan Reserse dan Kriminal (Pusdikreskrim) di Megamendung, Bogor, 50 kilometer selatan Jakarta.

Mereka terdiri dari tiga tim: investigasi, intel, dan tindak.Titik berat pembinaan difokuskan pada penanganan bom dan antiteror.

Personel Densus 88 Polda Metro Jaya diambil dari semua unsur Kepolisian Resor di Jakarta serta Brigade Mobil (Brimob)