Find Us On Social Media :

Bekerja 18 Jam Tanpa Henti, Dokter Ini Meninggal Dunia Setelah Jatuh Pingsan di Depan Pasiennya

By Ade Sulaeman, Rabu, 3 Januari 2018 | 14:00 WIB

Intisari-Online.comDokter juga bisa mengalami kelelahan dalam bekerja membantu kesembuhan para pasiennya.

Kelelahan itu bahkan bisa berujung kematian yang tragis.

Inilah yang dialami oleh seorang dokter wanita berusia 43 tahun yang bernama Dr. Zhao Bianxiang dari Provinsi Shanxi, China.

Dr. Zhao mengalami kelelahan setelah bekerja tanpa istirahat selama 18 jam.

(Baca juga: Perang Enam Hari, Mengingat Kembali Sejarah Jatuhnya Yerusalem ke Tangan Israel)

Dilaporkan ia jatuh pingsan di depan para pasiennya pada 29 Desember 2017 lalu.

Ia segera dibawa ke ruang gawat darurat di rumah sakit tempatnya bekerja.

Ia kemudian dinyatakan meninggal keesokan harinya, pada 30 Desember 2017 pagi, setelah rekan-rekan sejawatnya gagal menolongnya.

Disebutkan bahwa Dr. Zhao bertugas di bagian perawatan penyakit yang berhubungan dengan pernafasan di Rumah Sakit Distrik Yuci di Zinzhong.

Menurut laporan situs Shanxi Evening News, Zinzhong adalah kota menengah kedua terbesar di Provinsi Shanxi.

Menurut rekan sejawatnya, dokter itu bekerja mulai pukul 6 sore pada 28 Desember 2017.

Ia menyelesaikan kunjungan ke para pasiennya sekitar tengah malam sebelum mulai memeriksa para pasien di bangsal.

(Baca juga: Tak Bisa Diam dan Gemar Lompat-lompat, Itu Pertanda Anak Anda Punya Kecerdasan Kinestetik Tinggi)

Ia terus bekerja hingga tengah hari di tanggal 29 Desember dan tidak beristirahat selama bekerja.

“Pada musim dingin bagian pediatrik dan penyakit pernafasan paling banyak pasiennya. Sering kali dokter tidak bisa menyelesaikan pekerjaanya tepat waktu karena mereka sangat sibuk,” kata seorang rekan Dr. Zhou.

Ia menambahkan, apalagi bagian penyakit pernafasan mendapat tugas tambahan baru-baru ini. Itu sebabnya Dr. Zhou benar-benar kelelahan.

Disebutkan, seorang wartawan media setempat, Ma Xiaoma, ada di rumah sakit ketika Dr. Zhao meninggal. 

Wartawan itu mengatakan bahwa Dr. Zhao sedang memeriksa pasien di bangsal ketika ia tiba-tiba pingsan.

Saat itu ia baru saja menyelesaikan kunjungan paginya ke para pasiennya.

Disebutkan bahwa detak jantung Dr. Zhao tiba-tiba menurun setelah ia jatuh ke lantai.

Rekan-rekannya membawa sang dokter ke bagian intensive cara unit (ICU).

Dokter ahli dari ibukota provinsi Taiyuan juga dipanggil untuk menyelamatkan Dr. Zhao.

Seorang rekannya mengatakan kepada wartawan bahwa Dr. Zhao adalah seorang ‘workaholic’.

“Tidak peduli bila ia tidak sedang bertugas atau tidak, selama ada orang yang meminta bantuannya, ia tidak pernah menolak,” kata rekan Dr. Zhao kepada Ma Xiaoma.

Dalam foto-foto yang beredar di media, terlihat orangtua Dr. Zhao yang sudah lanjut usia menangis saat diperbolehkan melihat putrinya di ICU sekitar pukul 2 malam pada 30 Desember.

Sang ibu memegangi tangan putrinya dan ayahnya menangis memanggil namanya di samping tempat tidur.

Setelah 20 jam dilakukan resusitasi, rekan Dr. Zhao gagal menyelamatkan nyawa dokter tersebut.

Pada 30 Desember pukul 7.16 pagi, dokter yang gila kerja itu meninggal dunia.

Ia mengalami subarchnoid haemorrhage. Itu adala, sebuah jenis stroke yang tidak biasa, yang disebabkan oleh pendarahan di permukaan otak, menurut NHS.

Dilaporkan bahwa China kini melebihi Jepang dalam jumlah kematian yang berhubungan dengan kerja berlebihan.

Hampir 600.000 pekerja di China meninggal akibat ‘kelelahan’ setiap tahunnya. Begitu menurut laporan Kantor Berita Xinhua.

Antara Januari dan Juli 2017, ada 13 dokter yang meninggal saat bekerja akibat jam kerja yang panjang.

Begitu laporan dari Beijing News yang disebut sebuah jurnal kesehatan di China, yaitu Chinese Circulation Journal.

(Baca juga: Pengakuan Mengejutkan Seorang Pria yang Berpacaran dengan Bintang Film Porno Amerika)