Penulis
Intisari-Online.com – Ada kabar buruk datang dari paus sikat Atlantik Utara.
Pemerintah Amerika Serikat memperingatkan bahwa ada kemungkinan paus sikat Atlantik Utara tang langka bisa punah jika kita tidak segera melakukan tindakan pencegahan.
Dilansir dari sciencealert.com, tahun 2017 telah menjadi tahun yang mematikan bagi spesies paus yang satu ini
Menurut perkiraan, hanya ada 450 ekor yang tersisa, di mana 17 di antaranya telah mati dalam 12 bulan terakhir.
(Baca juga:Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)
Sebenarnya, para peneliti tidak sepenuhnya yakin apa yang menyebabkan populasi paus sikat Atlantik Utara menurun sangat cepat.
Ada kemungkinan itu dikarenakan tertabrak kapal yang lewat atau terjerat dalam jaring ikan nelayan.
Tidak hanya itu, para peneliti mengatakan bahwa tahun 2017 merupakan tahun reproduksi yang buruk bagi paus.
Hanya ada sekitar 100 ekor paus betina yang tersisa. Namun mereka lebih cepat sekarat daripada paus jantan.
Tentu saja para peneliti tidak ingin paus yang satu ini punah.
Hanya saja, pada pertemuan dengan New England Fishery Management Council pada pekan lalu, juru bicara US National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) mengatakan bahwa itulah realitas yang sekarang kita hadapi.
“Kita harus menggunakan kata kepunahan. Karena itulah tren yang sedang terjadi saat ini,” kata John Bullard, administrator regional untuk NOAA.
Diketahui, paus sikat Atlantik Utara (Eubalaena glacialis) adalah sejenis paus balin yang beratnya mencapai 71.700 kg.
Untuk melahirkan, paus betina membutuhkan waktu satu tahun lamanya. Belum lagi melatih anaknya untuk bertahan hidup.
Menurut NOAA, spesies ini telah menurun sejak 2010, dengan jumlah paus betina lebih banyak daripada jantan.
(Baca juga:Sedih, Inilah Sudan si Badak Putih Utara Jantan Terakhir di Dunia dan Terancam Punah)