Advertorial

Kabar Buruk! Organisme Hidup Terbesar di Dunia Ini Sedang Sekarat

Mentari DP

Penulis

Perlu diketahui, Pando, yang juga dikenal sebagai the trembling giant, adalah koloni klonal aspen gemetar (Populus tremuloides) yang membentang seluas 106 hektar di Utah bagian selatan-tengah.
Perlu diketahui, Pando, yang juga dikenal sebagai the trembling giant, adalah koloni klonal aspen gemetar (Populus tremuloides) yang membentang seluas 106 hektar di Utah bagian selatan-tengah.

Intisari-Online.com – Ada sebuah kabar buruk. Pando, organisme hidup terbesar di dunia dan mungkin yang tertua (diperkirakan berusia 80.000 tahun), telah dihancurkan oleh rusa.

Perlu diketahui, Pando, yang juga dikenal sebagai the trembling giant, adalah koloni klonal aspen gemetar (Populus tremuloides) yang membentang seluas 106 hektar di Utah bagian selatan-tengah.

Namun karena jumlah rusa di daerah tersebut meningkat, mereka malah memakan kecambah baru dari Pando sebelum mereka memiliki kesempatan untuk matang.

Alhasil, organisme itu sedang sekarat dan beresiko mati sama sekali.

(Baca juga:Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)

(Baca juga:Keren! Meski Punya Keterbatasan Fisik, Nur Ferry Berhasil Persembahkan 4 Emas Bagi Indonesia, Bahkan Memecahkan 3 Rekor)

Hutan satu pohon

Bagi orang biasa, Pando terlihat seperti hutan biasa. Padahal setiap pohon di sini memiliki sistem akar yang sama dan merupakan tiruan genetik dari teman hutannya.

“Inilah yang membuat Pando disebut hutan dari satu pohon,” kata Paul Rogers, ahli ekologi di Utah State University dilansir livescience.com.

“Pando adalah satu makhluk yang hidup dan terhubung. Bagiku, hutan ini sangat ajaib."

Pando.

Masalah mulai berdatangan

Rusa dan herbivora lainnya menjadi masalah bagi Pando dalam beberapa dekade terakhir. Sementara sebagian masalah lainnya datang dari manusia.

Diketahui rusa, kedelai, atau kadang-kadang sapi, melahap kecambah sebelum mereka memiliki kesempatan untuk tumbuh dewasa.

“Hampir setiap tunas muncul, mereka langsung dimakan saat ke luar dari tanah,” kata Rogers.

Sementara itu, batang lainnya sudah berusia tua, hampir berusia antara 110 sampai 130 tahun.

Ketika lantai hutan ditutupi pohon mati, maka tidak ada kehidupan baru yang masuk menggantikan batang tua lainnya, jelas Rogers.

Pando.

(Baca juga:Jamur Madu, Organisme Hidup Terbesar di Bumi yang Berbahaya Untuk Makhluk Hidup Lainnya)

Lalu apa salah manusia?

“Manusia telah menghilangkan predator,” tutur Rogers.

Tanpa serigala berkeliaran di daerah tersebut, populasi rusa meledak banyak. Tidak hanya itu, alih-alih bergerak cepat, mereka tetap bertahan di suatu tempat dan mengunyah kecambah yang kaya nutrisi.

Ini dikarenakan mereka tahu bahwa tempat mereka aman dari para pemburu yang datang.

Selain rusa, sapi juga menimbulkan masalah bagi Pando. Mereka menginjak atau juga memakan tunas dalam periode cukup lama.

Pando.

Mencari solusi

Untuk menyelamatkan Pando yang sedang sekarat, Rogers bekerja sama anggota dari Western Aspen Alliance, sebuah organisasi yang bekerja untuk mempromosikan ekosistem aspen yang sehat.

Pertama, mereka meminta peternak sapi untuk mencari rute lain dan tidak melewati Pando selama beberapa minggu.

Kedua, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan Februari di jurnal Ecosphere, Rogers dan rekan-rekannya membuat pagar untuk mencegah rusa memakannya.

Pagar itu setinggi sekitar dua meter (kebanyakan rusa betina tidak cukup tinggi untuk memakan kecambah).

Solusi lain adalah mempekerjakan profesional terlatih untuk memburu rusa.

(Baca juga:Gara-gara Sebuah Pohon Willow Tumbuh di Atas Danau, Tempat Ini Langsung Jadi Incaran Fotografer Dunia)

Artikel Terkait