Find Us On Social Media :

Wilhem Mohnke, Jenderal SS Nazi Yang Hobi Membantai Orang dan Paling Tidak Disukai Anak Buahnya

By Ade Sulaeman, Jumat, 1 Desember 2017 | 06:00 WIB

Intisari-Online.com - Wilhem Mohnke yang merupakan pemuja Hitler dan pengikut fanatik Nazi ini lahir 15 Maret 1911 di Lubeck, Jerman.

Dia termasuk anggota awal pasukan pengawal Hitler.

Mohnke juga dikenal sebagai   tokoh Nazi yang  penuh kedisiplinan dan  tak pernah dekat dengan staf dan anak buahnya.

Sebagai seorang pendiam Mohnke merupakan sosok yang berbahaya  karena dari awal PD II sudah dikenal kekejamannya.

(Baca juga: Keren! Meski Punya Keterbatasan Fisik, Nur Ferry Berhasil Persembahkan 4 Emas Bagi Indonesia, Bahkan Memecahkan 3 Rekor)

(Baca juga: Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)

Tatkala dalam kampanye  militer Nazi di Front Barat  tahun 1940, pasukannya dengan kejam  mengeksekusi ratusan  tawanan perang Inggris di dekat Dunkirk.

Mohnke kemudian bersama pasukan Leibstandarte Hitler terlibat dalam perang di Balkan dan Rusia dan berhasil meraih kemenangan secara gemilang.

Setelah itu pada tahun 1943 Mohnke  dipercaya  memimpin pasukan 12 SS-Panzer Division Hitlerjugend.

Sebagai komandan pasukan tank, Mohnke  juga dinyatakan terlibat pembunuhan terhadap tawanan perang Kanada.

Tapi dalam pertempuran  di Normandia pertengahan 1944, pasukan Hitlerjugend hancur.  

Mohnke yang berpangkat SS-Oberfuhrer atau setara brigjen untuk sementara diserahi memimpin Divisi Leibstrandarte setelah panglimanya terluka.

Lagi-lagi Mohnke terlibat tindak kriminal perang.

Dia  dituduh sebagai perwira yang melarang menawan musuh dan lebih suka membantainya.

(Baca juga: Ferdinand Schroner: Jenderal Nazi, Penjahat Perang, Legenda, Sekaligus Manusia Langka)

Tindakan brutal Mohnke itu  berakibat pada pembunuhan para tawanan Amerika di Malmedy ketika berlangsung  serangan balik Nazi  Jerman di Ardennes (Battle of the Bulge).

Pada hari-hari terakhir perang, Mohnke masih sempat memimpin pasukan pengawal markas besar Hitler (Reichskanzlei).

Dia dilaporkan menangis ketika mendegar Hitler mati dengan cara bunuh diri  di bunkernya.

Mohnke akhirnya tertangkap oleh pasukan Soviet tatkala berusaha lari dari Berlin dan disekap  di Soviet hingga Oktober 1955.

Sekeluarnya dari kamp tawanan, ia didakwa terlibat kejahatan perang, namun tidak pernah diajukan ke pengadilan.

Mohnke pun bisa tinggal di Jerman sebagai veteran perang Nazi.

(Baca juga: Bukan Asli Jerman, Pasukan Gunung Nazi Ini Lari Terbirit-birit ketika Digempur Habis-habisan oleh Pasukan Uni Soviet)

Tetapi berbeda dengan kebanyakan pemimpin SS lainnya yang dihormati oleh bekas anak buah mereka, Wilhelm Mohnke tidak disukai dan hanya punya sedikit teman.

Dia meninggal di dekat Hamburg tahun 2000.