Soal Kegigihan, Baiknya Kita Berkaca pada Pasukan Gunung Nazi Ini yang Terus Bertempur Walau Tertekan

Moh Habib Asyhad

Penulis

Intisari-Online.com -Satuan pasukan gunung Nazi SS-Gebirgs Division Nord dibentuk pada Februari 1941.

Kekuatan tempurnya merupakan gabungan dari dua resimen paling elit: Waffen SS dan SS-Totenkopf Regiment.

Komandan pasukan Division Nord yang memiliki ciri khas berlogo tengkorak ini adalah SS-Brigadefuhrer Richard Herrmann (1940-1941).

Kekuatan para personel Division Nord sebagian merupakan orang Jerman asli dan sebagian lainnya berasal dari beragam etnis tapi masih tinggal di Jerman.

Tugas awal pasukan Gebirgs Division Nord adalah bertempur di Norwegia. Mereka juga turut dalam Operation Barbarossa menyerbu Rusia.

Di awal pertempuran, Divison Nord sukses memukul mundur pasukan Rusia dan berhasil menguasai kawasan Murmansk.

(Baca juga:Ternyata, Pasukan Gunung Waffen SS Nazi Ini Terdiri Atas Warga Muslim dan Kristen Bosnia)

(Baca juga:Demi Habisi Pasukan Nazi, Sniper Wanita Rusia Rela Berhari-hari ‘Tidur’ Bersama Mayat yang Membusuk)

Tapi dalam pertempuran di kawasan Salla (Rusia) yang berawa dan selalu bercuaca gelap, Gebirgs Division Nord banyak sekali kehilangan personelnya sehingga butuh bala bantuan yang baru.

Dalam kondisi kepayahan dan terus dihajar pasukan Rusia, pasukan Divison Nord nyaris menemui kehancuran.

Beruntung muncul pasukan Angkatan Darat Nazi (Wehrmacht) dan Finlandia sehingga pasukan gabungan Nazi itu akhirnya mampu mengubah keadaan dan memukul mundur gempuran pasukan Rusia.

Pada 1942-1943, ketika kekuatan Gebirgs Division sudah pulih, mereka kembali bertempur di wilayah Eropa Timur, khususnya kawasan Kestenga.

Tapi pasukan Rusia yang kemudian berhasil melakukan konsolidasi segera melaksanakan serangan balik.

Akibat serangan balasan pasukan Rusia yang berhasil memukul mundur kekuatan Nazi Jerman termasuk Gebirgs Division, seluruh pasukan Nazi Jerman kemudian mundur ke wilayah Finlandia.

Tak hanya itu akibat tekanan pasukan Rusia yang makin berat, Gebirgs Division terpaksa mundur ke wilayah Norwegia dengan cara berjalan kaki sejauh 1.600 km.

Sebagai pasukan gunung yang sudah terlatih berperang di medan berat jalan kaki sejatuh 1.600 km dilakukan oleh pasukan Gebirgds Division Nord dengan tangguh meskipun sambil membawa persenjataan.

Setelah mengkonsolidasi pasukannya, Gebirgs Division bertempur lagi di kawasan selatan Perancis (Operation Nordwind) melawan pasukan Sekutu.

Pertempuran yang berlangsung sampai tahun 1945 itu lama-kelamaan mengakibatkan pasukan Gebirgs Division melemah.

Namun pasukan Divison Nord yang tergabung dalam pasukan SS-Kampfgruppe Nord masih berusaha menunjukkan kemampuan dalam pertempuran terakhir di Ardennes.

Setelah ditekan terus hingga ke wilayah Austria, sisa-sisa pasukan Gebirgs Division masih terus bertempur sambil mundur ke wilayah Bavaria.

Tapi karena jumlah personelnya makin sedikit dan PD II juga nyaris berakhir, sisa-sisa pasukan Gebirgs Division akhirnya menyerahkan diri kepada pasukan AS yang sudah menguasai wilayah Jerman bagian barat.

Artikel Terkait