Find Us On Social Media :

Mulai dari Pattimura Hingga Tan Malaka, Inilah para Pahlawan Tanpa Makam di Indonesia

By Ade Sulaeman, Jumat, 10 November 2017 | 13:45 WIB

(Baca juga: Perkenalkan, Inilah 4 Pahlawan Baru Indonesia yang Baru Saja Ditetapkan Presiden Jokowi)

Mantan Panglima Angkatan Laut Laksamana Martadinata yang meninggal tahun 1966 dalam kecelakaan helikopter di Puncak, Jawa Barat, lokasinya diabadikan sampai saat ini dengan adanya bangkai pesawat udara tersebut.

Martha Christina Tiahahu adalah pahlawan nasional termuda (1800 - 1818). la bersama ayahnya menghadiri sumpah rakyat Maluku menentang Belanda tahun 1817. Sejak itu ia berjuang bersama ayahnya menyemangati rakyat melawan penjajah.

Mereka berhasil merebut benteng Beverwijk di Nusalaut, walaupun pusat pertahanan itu akhirnya dapat direbut Belanda kembaii.

Martha dan ayahnya ditangkap. Ayahnya dijatuhi hukuman mati di Nusalaut sedangkan Martha bersama 38 orang lainnya dibawa dengan kapal Belanda Eversten dari Ambon ke Jawa. Selama di atas kapal, Martha tetap tutup mulut dan mogok makan sampai meninggal. Jenasahnya kemudian dibuang ke laut.

Kapitan Pattimura atau Thomas  Matulessy (1783 - 1817) dijatuhi hukuman mati oleh Belanda namun tidak diketahui keberadaan makamnya. Demikian pula I Gusti Ketut Jelantik yang gugur dalam pertempuran melawan Belanda tahun 1849.

Semasa revolusi kemerdekaan, terdapat pula pahlawan yang tidak memiliki makam yakni Andi Abdullah Bau Massepe yang tewas tahun 1947 dan Dr. Muwardi yang meninggal saat meletusnya peristiwa Madiun tahun 1948.

(Baca juga: Mengenang Kepahlawanan si ‘Dadungawuk’ Ignatius Slamet Riyadi yang Suka Melawak dan Berkelakar)

Simbolis berisi pasir pantai

Para pahlawan yang sudah gugur selama bertahun-tahun di dasar lautan tentu mustahil ditemukan jenazahnya. Namun ada upaya tertentu agar makamnya tetap ada meskipun secara simbolis saja.